BEKASI (IndependensI.com)- Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, kini menjadi Kota Toleransi kedua se Indonesia. Itu penilaian versi Setara Institute. Penduduk Kota penyangga Jakarta ini, beragam suku, ras dan agama.
Dalam keseharian, keragaman yang harmonis, menjadi simbol kebhinekaan Indonesia. Tahun ini, Pemerintah Kota Bekasi berharap pada tahun menjadi Kota Toleransi pertama.
Maka, kita semua elemen masayarakat berusaha menjaga keharmonisan, ungkap Kepala Kesbangpol Pemkot Bekasi Nesan Sujana, saat acara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat menggelar sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), kemarin.
Hadir saat itu, Ketua FKUB Kota Bekasi, Dandim 0507 Bekasi, Kepala Kantor Kemenag, pejabat Kejaksaan setempat, Kasubnit Kontra Ideologi Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri dan Eks Napiter Muchtar Khairi.
Dandim Rico Ricardo Sirait menyampaikan pentingnya menjaga harmonisasi, sinergitas antar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bekasi yang selama ini menjunjung tinggi tenggang rasa.
Forum Pembauran Kebangsaan di Kota Bekasi dibentuk, memiliki tugas penting dalam mengenal budaya, kultur, dan sosial.
Sementara Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) berfungsi dalam pencegahan dini terhadap konflik konflik.
Kemudian mengedepankan kepentingan daerah dan menghimpun segala informasi yang ada di masyarakat mengenai isu sosial, politik dan budaya, dan pencegahan Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme (IRET) bersama Densus 88 AT. (jonder sihotang)