Perayaan HUT Taman Tirta Gangga ke-76 Dijadikan Momentum Kebangkitan Pariwisata Karangasem

Loading

Bali (Independensi.com) – Hari Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Taman Tirta Gangga ke-76 dikemas dalam Tirta Gangga Fest 2024 digebrak dengan sejumlah penampilan artis Bali, seperti Anak Agung Raka Sidan dan Kiss Band serta Yessy Diana.

Suksesnya gelaran Tirta Gangga Fest 2024 diharapkan dapat menjadi acara tahunan, sehingga Taman Tirta Gangga yang telah menjadi ikon pariwisata di Kabupaten Karangasem ini dapat mendatangkan lebih banyak lagi wisawatan ke Bali Timur.

Menariknya perayaan HUT Tirta Gangga ke-76 dijadikan momentum seluruh Keluarga Besar Puri Agung Karangasem merayakan diatas panggung.

Pada kesempatan tersebut, tampak terlihat para Penglingsir dan Tokoh Puri serta Keluarga Besar Puri Agung Karangasem beserta Badan Pengelola Taman Tirta Gangga serta sejumlah staff bergembira diatas panggung, sambil menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun (Ultah), sembari melaksanakan pemotongan tumpeng.

Pemotongan tumpeng sendiri dilakukan oleh Ketua Badan Pengelola Taman Tirta Gangga, Anak Agung Made Kosalia, yang selanjutnya diberikan kepada salah satu perwakilan Penglingsir Puri Agung Karangasem.

Selain itu, Ketua Bali Tourism dan Penglingsir Puri Agung Mengwi juga hadir menyaksikan puncak acara perayaan HUT Taman Tirta Gangga yang berjalan dengan suasana meriah tersebut.

“Besar harapan kami pariwisata di Karangasem semakin meningkat semakin berkembang semakin memmunyai inisiatif atau ide-ide baru terkait dengan bagaimana cara kita untuk memajukan pariwisata di Karangasem,” harapnya.

Tak hanya itu, Agung Kosalia juga bakal terus mengembangkan Taman Tirta Gangga ini, agar semakin menambah data tarik bagi wisatawan mancanegara maupun domestik untuk berkunjung ke Taman Tirta Gangga Karangasem.

“Usai HUT Taman Tirta Gangga ke-76 ini, kami berupaya untuk meningkatkan fasilitas, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Jadi, kami terus menambah daya tarik sebuah objek pariwisata itu memang kita harus selalu berbenah, dalam pembangunan yang kita laksanakan atau kerjakan itu dalam praktik pariwisata dan budaya tentu kita harus perhatikan sesuai dengan etika sesuai dengan dresta, agar tidak menyimpang dari aturan-aturan budaya,” tutupnya. (hd)