Kegiatan itu, melibatkan para siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Gresik, yang bertujuan untuk mengeksplorasi kempetensi dalam produksi konten video untuk media sosial (medsos).
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Creative People Hunt, M. Sholeh, program yang digelar ini merupakan gagasan dari Serikat Media Seber Indonesia (SMSI) Gresik, sebagai ajang pembelajaran dan pembuktikan kompetensi para siswa SMK khususnya dalam memproduksi konten video untuk medsos.
“Dalam kegiatan ini, kami berkolaborasi juga dengan sejumlah perusahaan media anggota SMSI yang siap bekerja secara profesional. Karena dalam praktiknya nanti, para siswa akan dikawal guru pendamping dan supervisi dari perusahaan untuk menghasilkan konten video yang berkualitas,” ujarnya, Kamis (21/11).
Sholeh menambahkan, bahwa program Creative People Hunt merupakan implementasi ihtiar untuk memberikan kontribusi konkret di dunia industri kreatif khususnya untuk para pelajar tingkat SLTA sederajat.
“Pada dasarnya, untuk memiliki kompetensi dalam memproduksi konten video, para siswa tidak harus menunggu lulus. Karena sejak aktif sebagai siswa, mereka sudah dilatih untuk memiliki kemampuan andal di bidang industri kreatif,” tuturnya.
“Tidak hanya itu saja, ke depan program ini juga diproyeksikan sebagai sarana untuk mengail pendapatan bagi para siswa dan sekolah. Karena, konten kreatif potensi ekonomi yang menguntungkan jika dibuat dengan menarik,” tegasnya.
Sementara Ketua SMSI Gresik, Akhmad Sutikhon, menambahkan, dalam program Creative People Hunt ini, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar untuk membuat konten di medsos yang baik dan tepat.
Konten yang di buat para pelajar di sekolah, nantinya akan kami fasilitasi untuk bisa tumbuh kembang dengan baik. Bahkan, untuk aspek pemasaran produk video karya yang dibuat para pelajar. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan media besar di Jakarta,” ungkapnya.
“Tahap pertama kegiatan ini, kita ambil 10 sekolah yang dinilai layak untuk terlibat. Karena itu, akan dilakukan seleksi sesuai bidang keahlian yang dimiliki,” imbaunya.
Untuk merealisasikan program ini, lanjut Sutikhon, memang tidak semua SMK bisa bergabung. Namun hanya yang memiliki jurusan atau bidang keahlian yang terkait dengan produksi video atau perfilman yang bisa bekerja sama atau bergabung.
“Beberapa SMK yang kita libatkan dalam kegiatan ini, adalah yang memiliki jurusan atau keahlian dibidang, Animasi, DKV/Multimedia, Perfilman, Bisnis Daring, Digital Marketing, Produksi Siaran Program TV, juga Produksi Film,” tandasnya. (Mor)