BEKASI (IndependensI.com)- Sudah hampir satu minggu terakhir, masyarakat 4di Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, , sulit memperoleh gas elpiji 3 kg di warung-warung pengecer. Harganya pun tidak lagi sebagaimana ditentukan pemerintah. Harga melambung naik, dan barangnya pun langka.
Sutarman, seorang pengecer elpiji 3 kg di Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi mengakui, sudah lima hari terakhir tidak ada lagi kiriman gas elpiji 3 kg ke warungnya. Biasanya, sekali seminggu, datang mengantar. Tapi saat ini tidak datang lagi dengan alasan, dari agen tidak ada kiriman.
Sebagaimana diketahui, saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerapkan kebijakan baru. Mulai 1 Februari 2025, masyarakat tak lagi dapat membeli gas elpiji tabung 3 kg di warung-warung pengecer atau warung kelontong.
Disebut, fas elpiji bersubsidi ini, hanya dijual melalui pangkalan resmi Pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan. Namun di lapangan, untuk mencari pangkalan resmi, tidak mudah.
Para pengecer dapat menjual kembali gas elpiji 3 kg setelah melakukan pendaftaran melalui Online Single Submission (OSS) untuk mendapat Nomor Induk Berusaha (NIB)
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan, pembelian gas melon bersubsidi ini mensyaratkan dengan membawa KTP saat datang ke pangkalan.
Untuk pembelian elpiji di pangkalan dengan membawa KTP atau NIK akan dicatat secara digital, ucap Heppy Wulansari kepada wartawan, kemarin.
Kepada masyarakat diimbah untuk membeli gas elpiji ke pangkalan resmi. Keuntungannya, masyarakat mendapatkan harga sesuai dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah. “Harga lebih murah dibandingkan membeli di pengecer,” imbuhnya.
Namun di Bekasi, untuk mencari pangkalan elpiji 3 kg yang resmi, harus mengeluarkan biaya lagi karena sulit ditemukan. Diharapkan, pemerintah jangan mempersulit masyarakat hanya membeli gas elpiji, harus jauh-jauh mencari pangkalan resmi. Namanya saja gas epliji ini hanya untuk masyarakat miskin, sebagaimana tertulis dalam tabung gas berbentuk melon tersebut. (jonder sihotang)