Gubernur Bali Wayan Koster Minta Doa Umat Muslim Untuk Sukseskan Pembangunan

Loading

Denpasar (Independensi.com) – Gubernur Bali Wayan Koster ajak umat Muslim di Bali untuk menyukseskan Pembangunan yang saat ini sedang fokus dalam menangani sampah, kemacetan, bule nakal, dan lainnya serta meminta dukungan doa agar dapat menyelesaikan semuanya dengan baik.

Koster menyampaikan hal tersebut saat menyampaikan pidato dalam acara Halal Bi Halal MUI Provinsi Bali di Harris Hotel, Denpasar, Sabtu (19/4/2025).

“Titip dukungan doa didalam shalat saudaraku muslim agar semua yang telah direncanakan untuk memberikan kesejahteraan untuk Bali agar dapat terwujud,” kata Wayan Koster dengan tulus.

Selain memperkuat silahturahmi dan kekeluargaan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali dan tokoh-tokoh muslim di Bali serta Ukhuwah Jurnalis Bali (UJB). Wayan Koster juga minta agar seluruh masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan berharap semua pihak untuk turut serta menjaga adat, istiadat, dan budaya sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang mengandung makna untuk menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya untuk mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia, Sekala-Niskala.

Gubernur Bali juga menjelaskan bahwa proyek infrastruktur jalan tol Gilimanuk-Mengwi masih masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Kan sempat ada viral di media bahwa tol Gilimanuk-Mengwi itu tidak masuk lagi Proyek Strategis Nasional. Namun ketika saya menghadap Pak Menteri PU dengan staf, ternyata itu masih merupakan Proyek Strategis Nasional,” ungkap Koster.

Menurutnya, proyek pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi termasuk dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). “Jadi itu statusnya masih ada, akan berlanjut,” tuturnya.

Dirinya telah bertemu dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU untuk membahas kelanjutan proyek tol Gilimanuk-Mengwi.

“Beliau (Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU) kemarin meninjau lokasi ke Jembrana, wilayah-wilayah yang akan dilintasi jalan tol,” tutur Wayan Koster.

Menurutnya, pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi akan menggunakan anggaran pemerintah dan pembiayaan investor. “Jadi pembiayaan untuk pembebasan lahan itu akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, konstruksinya oleh swasta,” urai Koster.

Pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi akan dibagi menjadi tiga fase. Fase 1 Gilimanuk-Pekutatan, fase 2 Pekutatan-Soka, fase 3 Soka-Mengwi.

“Pihak swastanya minta hanya fase 1, fase 3. Fase 2 nya kalau bisa fase 2-nya dikerjakan oleh pemerintah. Pak Dirjen juga sepakat untuk ikut membangun fase 2. Kira-kira 5 sampai 6 triliun untuk fase 2. Dan untuk pembebasan lahannya hampir 4 triliun,” pungkasnya. (hd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *