Pengoprasionalan kembali wahana renang itu, dilakukan dengan melakukan re launching bersama para mahasiswa dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang sedang melaksanakan KKN di desa Sambipondok.
Kepala Desa Sambipondok, Sumadi mengatakan, dibukanya kembali kolam renang yang sudah lama vakum merupakan keinginan warga dan berharap perekonomian desa bisa tumbuh berkembang. ekonomi desa di samping upaya edukasi terkait dengan tanaman buah dan olahraga air bagi masyarakat terutama yang berada di kecamatan Sidayu.
“Konsepnya kali ini adalah edutainment jadi anak-anak sekolah TK SD bisa belajar bercocok tanam di sini setelah itu mereka bisa bermain di kolam renang sehingga dua mata pelajaran bisa dilakukan di satu tempat. Ini adalah terobosan baru untuk keberlangsungan kolam renang yang kita buka kembali usai covid-19” ujar Sumadi, Senin (28/7).
Ditambahkannya bahwa upaya pengelola kolam renang merupakan cita-cita mulia untuk meningkatkan pendapatan asli desa (PAD). Apalagi pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya membuat program ketahanan pangan, sehingga apapun program yang ada di desa seharusnya bermuara pada proses ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi desa.
“Kita dukung ketahanan pangan sebagai program utama, agar ada kemandirian pangan terutama di Desa Sambipondok ini,” tegas Sumadi.
“Menariknya lagi diwahana renang juga dibangun green house, hasil kolaborasi antara Pemdes Sambipondok dengan mahasiswa UISI. Untuk memperpadukan wisata renang dengan pembelajaran tentang alam atau menjaga alam,” tukasnya.

Dikatakan Sumadi, kolam renang yang terintegrasi dengan tempat pembelajaran berkebun. Rencananya akan dibuka untuk umum itu, pihaknya akan bekerjasama dengan sekolah-sekolah yang ada di sekitar Desa Sambipondok.
“Insya Allah, tiket masuk untuk kolam renang ini sangat murah sekitar Rp 8.000 dengan fasilitas lapangan parkir yang luas. Serta kolam renang yang bersih dan ada edukasi berkebun yang ada dikawasan kolam renang sehingga anak-anak selain berenang juga bisa belajar berkebun,” tandasnya.
Sementara, Ketua kelompok KKN UISI di Sambipondok Danys Putra Dandho menyampaikan, bahwa pembuatan green house membutuhkan waktu 15 hari untuk menyelesaikannya. Karena, harus menyesuaikan lahan yang ada agar lebih menarik.
“Pengerjaan green house nya memang agak lama, tujuannya untuk membranding kembali kolam renang yang ada biar lebih Marketable,” tuturnya.
Danys menambahkan untuk menarik minat pengunjung, saat re launching kolam renang Sambipondok dikemas dengan senam bersama dan jalan sehat yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN UISI.
“Dengan konsep kebersamaan melalui Senam bersama dan jalan sehat, yang diselenggarakan sebelum pembukaan Waterboom dan peresmian Eco-nest ini. Kami berharapkan bisa menjadikan pengunjung semangat saat berkunjung,” imbaunya.
Keberadaan green house lanjut Danys, nantinya akan dijadikan tempat edukasi terkait dengan pertanian yang akan melibatkan siswa yang berkunjung di kolam renang
“Ini merupakan usaha kami sebagai mahasiswa untuk membantu desa dalam mengoptimalisasi sumber daya yang ada di antaranya kolam renang yang kemarin mengalami kevakuman.” timpal mahasiswa UISI lainnya yang ikut KKN di Sambipondok.
Re launching kolam renang sambipondok juga ditandai dengan penyerahan bibit tanaman buah dan sayur. Seperti, terong, tomat dan cabai, kepada para pengunjung yang hadir.
Sedangkan tanaman yang diserahkan kepada pengunjung, merupakan hasil budidaya Bumdes Sambipondok sebagai wujud mendukung program ketahanan pangan. (Mor)