Pemberikan edukasi kesehatan tentang deteksi kanker serviks dengan HPV dan IVA.
Pemberikan edukasi kesehatan tentang deteksi kanker serviks dengan HPV dan IVA.

Fakultas Ilmu Keperawatan UI Luncurkan Sehati Serviks

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Sebuah terobosan dalam promosi kesehatan masyarakat diluncurkan di Balai Warga RW 009, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur yang dihadiri tidak hanya dari warga sekitar RW.009, namun juga diikuti oleh warga dari RW 001, RW 003, RW 006, RW 010 dan RW 011 di Kelurahan Kramat Jati. Mahasiswa Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Onkologi Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK)Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati meluncurkan program inovasi bertajuk  “Sehati Serviks” (Sehat Wanita Kramat Jati dengan Skrining Kanker Serviks) pada Jumat (19 September 2025) pukul 09.00 WIB.

Sehati Serviks bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks serta memfasilitasi skrining rutin. Kanker serviks sendiri merupakan penyebab kematian nomor dua pada perempuan di Indonesia, setelah kanker payudara. Menurut data GLOBOCAN 2020, Indonesia mencatat lebih dari 36.000 kasus baru kanker serviks dengan lebih dari 21.000 kematian. Hal ini terjadi karena penemuan kasus kanker serviks ditemukan pada stadium lanjut yang meningkatkan angka kematian penderita. Padahal, penyakit ini dapat dicegah melalui deteksi dini dengan screening pemeriksaan IVA test, HPV DNA, dan Pap smear.

Pemberikan edukasi kesehatan tentang deteksi kanker payudara dengan Sadari.
Pemberikan edukasi kesehatan tentang deteksi kanker payudara dengan Sadari.

Berdasarkan data dari Puskesmas Kramat Jati pada wilayah Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur, jumlah perempuan usia subur cukup tinggi. Namun, meskipun program skrining kanker serviks telah berjalan, angka cakupan skrining masih belum maksimal. Berdasarkan info dari dr. Fatima Jufria (Puskesmas Kecamatan Kramat Jati) bahwa kegiatan skrining HPV DNA  dilakukan pada wanita usia 30-69 tahun setiap 5 tahun. Skrining HPV DNA di Kecamatan Kramat Jati baru dimulai pada tahun 2023 dan diharapkan mencapai target 30% di tahun 2025. Namun menurut dr Fatima Jufria capaian sampai April 2025 baru mencapai 2.4%, angka ini masih sangat jauh dari target 30%. Hal ini menjadi latar belakang utama diluncurkannya program Sehati Serviks.

Tujuan Program

Dr. Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed, selaku Dosen Pembimbing dari FIK UI, menjelaskan bahwa program ini hadir sebagai model proyek inovasi promosi kesehatan yang mengintegrasikan edukasi, pelayanan, dan pemberdayaan masyarakat. “Kami berharap program ini dapat menekan angka keterlambatan diagnosis kanker serviks di Kecamatan Kramat Jati dan menciptakan komunitas perempuan yang lebih sehat dan berdaya,” ujarnya dalam sambutan.

Dalam sambutannya, Ibu Bidan Sri Susilowati, Amd.Keb  atau yang akrab disapa Bidan Susi selaku bidan pemeriksa dari Puskesmas Kecamatan Kramat Jati juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan fasilitas kesehatan di tingkat komunitas. “Sehati Serviks tidak hanya sekadar memberikan penyuluhan, tetapi juga memfasilitasi layanan skrining secara langsung, yang sangat penting untuk menjangkau wanita usia subur yang selama ini sulit mengakses layanan,” ujarnya.

Acara diawali dengan sesi edukasi yang dipandu oleh mahasiswa Ners Spesialis Keperawatan Onkologi FIK UI. Peserta diberikan materi melalui media yang menarik dan mudah dipahami, seperti powerpoint, leaflet, dan video edukatif. Sesi ini mencakup informasi mengenai kanker serviks, faktor risiko, gejala, dan pentingnya deteksi dini. Peserta kegiatan sangat interaktif saat diberikan edukasi kesehatan.yang disampaikan oleh Ns. Nita Anggraeni, S.Kep., M.Kep.

Foto bersama mahasiswa FIK UI bersama dengan ketua RW 009, Ketua LMK RW.009, dan kader.
Foto bersama mahasiswa FIK UI bersama dengan ketua RW 009, Ketua LMK RW.009, dan kader.

Setelah sesi edukasi, warga diarahkan untuk mengikuti pemeriksaan skrining tes HPV DNA. Pemeriksaan ini sangat penting karena dapat mendeteksi infeksi HPV yang berisiko tinggi tanpa menunjukkan gejala. Hasil tes HPV DNA akan dikirimkan kepada peserta dalam waktu 10 hari hingga satu bulan. Hasil pemeriksaan akan disampaikan kepada peserta oleh pihak Puskesmas Kecamatan Kramat Jati sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut. Dan jika ada hasil yang mengarah ke pra kanker, peserta akan dianjurkan untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan edukasi lain mengenai Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang disampaikan oleh Ns. Ita Rosita, S.Kep., M.Kep sebagai salah satu deteksi dini kanker payudara dan kelainan lainnya dengan mengenali kondisi normal payudara, sehingga perubahan sekecil apapun dapat teridentifikasi secara cepat. Bersama peserta, pembicara dan mahasiswa lain mempraktekkan Sadari menggunakan phantom payudara. Dan perwakilan peserta mempraktekan kembali Sadari pada phantom di hadapan peserta lain.

Ketua RW 009 Bapak Agus Purnomo, seorang pensiunan polisi, turut hadir mengapresiasi program ini dan menyatakan dukungan penuh dari pihak warga. “Dengan pendekatan partisipatif ini, kami yakin pesan-pesan kesehatan akan lebih efektif sampai kepada warga kami,” ujarnya. Ditambahkan juga oleh Bidan Susi bahwa kegiatan ini membantu meningkatkan target capaian skrining kanker serviks di masyarakat khususnya Kecamatan Kramat Jati, dibandingkan dengan kegiatan skrining sebelumnya maksimal dengan jumlah 10 orang. Pada kegiatan Sehati Serviks jumlah warga yang dilakukan skrining HPV DNA berjumlah 21 orang sama dengan 65% dari total kehadiran peserta yakni 32 orang.

Kesan dari salah satu peserta kegiatan yaitu Ibu Nurviatin dari warga RW 001 menyampaikan bahwa “Hari ini saya tidak dapat dilakukan skrining HPV DNA karena sedang datang bulan, tetapi saya akan mengikuti kegiatan skrining di tempat lain yang diadakan oleh Puskesmas Kelurahan Kramat Jati. Saya sangat senang dapat mengikuti kegiatan Sehati Serviks ini karena mendapat info yang bermanfaat dalam mencegah kanker serviks”. Pernyataan tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kegiatan Sehati Serviks.

Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh intervensi inovatif berbasis komunitas yang mendukung Rencana Strategi Nasional Eliminasi Kanker pada tahun 2030 dan program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan dalam meningkatkan kesehatan wanita di wilayah Kramat Jati.

(Penulis: Ns. Dimas Utomo Hanggoro Putro, S.Kep., M.N.Sc.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *