JOGJAKARTA (IndependensI.com) – Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jateng, Syafrudin mengatakan, saat ini status gunung merapi naik menjadi siaga. Hal mengakibatkan 1.047 warga harus mengungsi ke sejumlah titik. Rata-rata warga yang mengungsi berasal dari Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Boyolali.
“Jumlah Kabupaten Magelang ada 812 jiwa, Klaten 109 jiwa, Boyolali 128 Jiwa. Warga yang diungsikan sementara ini dari kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak,” katanya, Syafrudin saat dikonfirmasi, Selasa (10/11).
Dia mengungkapkan lokasi pengungsian tersebar di gedung-gedung sekolah, markas NU, markas Anshor, kantor cabang Muhammadiyah dan sejumlah balai desa setempat. Jumlah pengungsi akan terus bertambah lantaran terdapat tambahan desa di Kabupaten Magelang, yang warganya meminta untuk diungsikan dikarenakan khawatir serta trauma dengan erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 silam.
“Jadi ada 1 tambahan desa yang meminta untuk diungsikan dari Desa Keningar, sebelumnya kan cuma Ngargomulyo, Krinjing dan Paten,” ujar dia.
Dengan adanya penambahan pengungsi BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten agar menyediakan barak pengungsian tambahan seperti gedung sekolah.
“Jumlah pengungsi akan terus bertambah, gedung sekolah juga akan disiapkan untuk barak warga,” tukas dia.
Di singgung berapa lama para pengungsi akan diungsikan, Syafrudin mengatakan belum pasti. Semuanya masih menunggu perkembangan status Merapi.
“Kita belum tahu pasti, kalau nanti statusnya jadi awas, pasti akan lebih banyak lagi. Mudah-mudahan statusnya segera turun, kami terus pantau,” ujar dia.
Syafrudin menerangkan, sejumlah tempat pengungsian yang sudah disiapkan semuanya menerapkan standar protokol kesehatan ketat. Di Magelang misalnya, pengungsi dipisah dengan sekat-sekat tripleks untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
“Sebelum masuk mereka dirapid. Di Magelang ada tiga pengungsi yang reaktif, dan sekarang sudah diswab dan dirawat di rumah sakit. Untuk update perkembangannya, kami belum mendapat laporan,” terangnya.
Terkait logistik, Syafrudin menerangkan semuanya masih aman. Beberapa daerah sudah didrop logistik dari Pemprov Jateng. “Logistik sudah kami dorong ke Magelang dan Klaten. Semoga masih aman. Sedangkan jalur evakuasi warga, semuanya dalam kondisi baik. Memang ada beberapa yang rusak, namun masih bisa dilalui kendaraan untuk evakuasi,” tandas dia.