BEKASI(IndependensI.com)- Di masa pandemi covid-19, kita terus berusaha memaksimalkan pekerjaan, berkoordinasi dengan satu sama lain. Hasil kerjasama terbukti kita bisa meraih beberapa penghargaan untuk Kota Bekasi baik dari tingkat nasional maupun provinsi
Maka, semangat kerja yang perlu diterapkan pada diri Aparat Sipil Negara (ASN) sehingga berani dalam realisasi dengan baik, ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, pada apel pagi ASN, Senin (4/1/2021).
Dalam apel kali ini dirangkaikan dengan beberapa acara, yakni pada masa pandemi ini san mengawali awal tahun 2021, RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi, mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Republik Indonesia (MENPAN RB) yaitu penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
“Penghargaan ini merupakan kerjasama tim dari RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi. Apresiasi untuk penghargaan ini karena telah meraih Wilayah Bebas Korupsi, peningkatan terus dikembangkan sehingga meraih Wilayah Birokasi Bersih Melayani (WBBM). Semoga peningkatan kinerja semakin maksimal terutama dari tim kesehatan agar terus semangat dalam masa pandemi ini,” ujarnya.
Kedua, penghargaan untuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bekasi meraih terbaik pemuda milenial membantu peran pemerintah Kota Bekasi terjun langsung ke warga agar mendengarkan keluh kesah dan aspirasi yang menjadi kendala permasalahan di wilayah.
“Semoga KNPI terus memaksimalkan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bekasi,” tegas Rahmat.
Ketiga, penyerahan video edukasi penerapan masa Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB) pada bidang sosial, ekonomi dan pendidikan dari London School Public Relation (LSPR) sebagai acuan tata cara menghadapi masa pandemi di Adaptasi Tatanan Hidup Baru dan penerapan protokol kesehatan yang dianjurkan untuk masyarakat Kota Bekasi.
Wali Kota Bekasi menyampaikan tahun 2020 dan kesiapan menghadapi tahun 2021. Ia menceritakan tahun 2018 dan 2019 bagi Kota Bekasi, adalah tahun yang mengalami goncangan luar biasa di segi pendapatan daerah. Lalu tahun 2019 menjadi tahun recovery yang melakukan strategi dari Pemerintah Kota Bekasi dalam mengupayakan menormalkan kembali pendapatan asli daerah. Dan alhamdulillah pada tahun 2020 berjalan bisa kembali menormalkan keadaan tersebut.
Namun berganti ke tahun 2020, Pemerintah Kota Bekasi hampir 60 persen mengalami wilayah banjir lokal yang hampir tiga bulan membenahi susunan aliran sungai topografi yang ada. Itu semua mengingaktkan kita pada semua proses tanggung jawab, yang telah diamanahkan untuk memaksimalkan kinerja yang harus dari hati nurani.
Kemudian, tahun 2020 terjadi wabah pandemi akhir Maret. Kita mengalami situasi yang tidak seperti biasa dengan protokol kesehatan, menurunkan aparatur untuk melakukan sosialisasi penerapan adaptasi tatanan hidup baru, melakukan penjagaan di area PSBB dan sosialisasi di wilayah mengenai penerapan jam malam.
Hingga saat ini, peraturan demi peraturan dikeluarkan hanya semata menjaga bentuk peduli kepada warga Kota Bekasi.
Kepada para perangkat daerah dan camat di masing masing wilayah, ia ingatkan bahwa pada tahun 2021 untuk menyelesaikan target dari 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang menampung bebebrapa aspirasi dari masyrakat. (jonder sihotang)