JAKARTA (Independensi.com) – Menyusul kecelakaan yang menimpa Sriwijaya Air SJ182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak yang lost contact di sekitar Pulau Laki Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1), TNI AL mengerahkan 14 KRI, 3 Heli, dan 1.257 personel untuk melaksanakan SAR.
Pangkoarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid Kacong, S.E., M.M., dalam keterangan persnya menyampaikan, TNI AL menurunkan 14 KRI untuk melaksanakan SAR terhadap Sriwijaya Air SJ182 yang mengalami kecelakaan diantaranya KRI Bontang, KRI Semarang, KRI John Lie, KRI Teluk Cirebon, KRI Teluk Gilimanuk, KRI Tjiptadi, KRI Parang, dan KRI Kurau. Kemudian mengerahkan pula KRI Cucut, KRI Leuser, KRI I Gusti Ngurah Rai, KRI RE Martadinata, KRI Malahayati, dan KRI Rigel. Selain itu, TNI AL juga melibatkan Kapal TD Galunggung, TD Malabar, 2 Heli Panther, 1 Heli Bell, Pasukan Taifib, Kopaska, Dislambair, dan Denjaka.
“TNI AL akan bekerja secara maksimal melaksanakan kegiatan SAR bersama dengan instansi terkait dalam upaya menemukan korban maupun badan pesawat Sriwijaya Air SJ182, semoga tidak terkendala dengan cuaca,” ujar Abdul Rasyid Kacong, Minggu (20/1/2021).
Pada pencarian hari pertama, Tim SAR TNI AL sudah berhasil menemukan beberapa serpihan dan bagian pesawat tidak jauh dari titik koordinat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada posisi 05°57′.857 S – 106°34.568 T. Tim SAR akan terus berupaya melaksanakan pencarian dengan titik fokus penemuan black box yang sudah terdeteksi titik koordinatnya.