BREBES (Independensi.com) – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan, penggunaan teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS) dapat mengoptimalkan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG). Melalui teknologi tersebut, komoditas yang disimpan memiliki daya tahan lebih lama dengan kualitas yang tidak berubah.
Hal ini disampaikan Wamendag Jerry saat meresmikan gudang SRG dengan teknologi CAS di Brebes, Jawa Tengah, pada hari ini Selasa (16/5). Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Brebes Idza Priyanti, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sidharta Utama, Inspektur Jenderal Kemendag Didid Noordiatmoko, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Sutriono Edi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo.
“Kemendag menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak atas kerja keras dan komitmennya dalam pengembangan SRG, khususnya untuk komoditas bawang merah yang untuk pertama kalinya akan diimplementasikan di Gudang SRG CAS di Kabupaten Brebes,” ujar Wamendag.
Wamendag menyampaikan, gudang SRG CAS di Kabupaten Brebes sudah dibangun sejak 2018 oleh Kemendag. Pelaksanaan SRG bawang merah diharapkan dapat diduplikasi dan diperluas di tempat lain dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan pelaku usaha dalam rantai bisnis komoditas bawang merah, terutama petani produsen bawang merah. “Diharapkan gudang SRG Brebes dapat beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat pelaku usaha pertanian bawang merah di Kabupaten Brebes,” kata Wamendag.
Wamendag melanjutkan, SRG dapat dimanfaatkan untuk menjembatani produsen dan pasar dengan menyediakan informasi mengenai ketersediaan, sebaran, mutu, dan nilai komoditas. Sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keamanan yang lebih besar dalam transaksi perdagangan serta mempermudah dalam memperoleh pembiayaan komoditas yang kompetitif.
“SRG juga berpotensi menjadi bagian dari sistem logistik dan distribusi nasional sehingga ke depan diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen dalam mendukung pengendalian ketersediaan stok dan stabilitas harga komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting,” ujar Wamendag.
Wamendag juga mengajak berbagai pihak untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi agar pemanfaatan SRG sebagai instrumen perdagangan maupun keuangan semakin optimal. “Kami yakin bahwa implementasi SRG yang semakin meluas akan membawa manfaat besar bagi perekonomian nasional, terutama dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak Covid-19,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bappebti Sidharta Utama mengungkapkan, pelaksanaan SRG untuk komoditas bawang merah baru diimplementasikan di gudang SRG CAS milik Pemerintah Kabupaten Brebes. Namun, ke depan Kemendag berupaya menambah jumlah gudang-gudang dengan melakukan sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait dan para pelaku usaha lainnya.
Sidharta berharap pelaksanaan SRG bawang merah dapat didukung distributor/pedagang besar yang siap menyerap komoditas dari gudang SRG dengan harga yang kompetitif. Untuk itu, Kemendag bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) menciptakan akses pasar yang dapat menjembatani antara pemilik barang SRG dengan pembeli. Kerja sama ini telah dituangkan dalam perjanjian yang ditandatangani pada 26 Februari 2021 lalu.
”Diharapkan ekosistem SRG dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat.Bagi sisi produsen/petani, memungkinkan diperolehnya harga jual yang layak dan stabil serta akses pembiayaan usaha yang mudah dan relatif murah.Sedangkan di sisi distributor dan retailer, akan memberikan kepastian sediaan stok dengan kualitas tinggi dan harga yang kompetitif melalui kontrak pengadaan dengan para produsen,” jelas Sidharta.
Idza menambahkan, keberadaan gudang SRG bawang merah bertujuan untuk melakukan tunda jual saat harga bawang merah sedang jatuh dan untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dengan bunga yang relatif rendah. “Diharapkan dengan adanya gudang SRG bawang merah, dapat tercipta stabilisasi harga bawang merah yang harganya sering berfluktuasi, sehingga menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan tersebut,” tutupnya. (wst)