Tak hanya awak media yang kesulitan berkomunikasi, sejumlah kolega di DPRD Gresik. Baik anggota fraksi PKB maupun anggota Komisi 4, juga kesulitan saat menghubungi Muhammad.
“Jangankan sampean mas, saya saja mitra kerja diparlemen ini sudah berkali-kali menghubungi (telepon, red) tidak pernah direspon atau diangkat. Padahal HP nya aktif, nada sambungnya terdengar jelas,” ujar salah seorang anggota DPRD Gresik yang minta namanya tidak disebutkan.
“Pak Muhammad akhir-akhir ini, jarang bisa hadir ketika ada agenda kegiatan DPRD. Bahkan, ketika ia diundang untuk menjadi narasumber dalam forum grup diskusi (FGD) yang diselenggarakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” tuturnya, Senin (12/4).
Pantauan langsung di gedung DPRD Gresik, memang ruang kerjanya di Fraksi PKB tampak kosong. Dan hampir setiap hari sejumlah wartawan nyangong untuk berusaha menemui yang bersangkutan.
Untuk diketahui, bahwa Muhammad yang merupakan mantan Direktur Utama PDAM Gresik itu. Diperiksa KPK terkait dugaan korupsi proyek kerja sama investasi, di perusahaan air bersih milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dengan total nilai Rp 133 miliar.
Kerja sama itu dilakukan PDAM Gresik dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT) beruapa kerja sama sistem Build Operate Transfer (BOT) pembangunan proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo senilai Rp 47 miliar.