GRESIK (Independensi.com) – Tim Pakar Satgas Covid-19 dari Jakarta, mengunjungi Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Karena, tertarik dengan pelaksanaan protokol Kesehatan (prokes) yang diterapkan diwilayah setempat.
Menurut Diana S.Psi. MT salah seorang Tim Pakar Satgas Covid-19, kunjungannya ke Gresik dalam rangka Analisa dan evaluasi (anev) pelaksanaan protokol Kesehatan.
“Kabupaten Gresik merupakan bagian dari wilayah di tujuh propinsi di Jawa dan Bali, yang bisa mencegah lonjakan pandemi dengan lebih mengamankan daerah pemukiman, pasar, terminal, mall dan beberapa tempat keramaian yang lain,” ujarnya saat mengelar pertemuan dengan Bupati, Ketua DPRD dan anggota Satgas Covid-19 Gresik, Kamis (6/5).
“Kabupaten Gresik yang berbatasan langsung dengan Surabaya dan Lamongan. Serta Mojokerto dan Sidoarjo harus memperketat penjagaan dan pencegahan keluar masuk orang di daerah perbatasan,” timpal, AKBP Irianto Tim Pakar Satgas Covid-19 dalam pertemuan tersebut.
Sementara, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani menyatakan bahwa kondisi Kabupaten Gresik saat ini kembali masuk pada zona oranye.
“Kami sempat masuk zona kuning, saat itu kami sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka. selama PTM 2 minggu kami juga telah melaksanakan random test PCR untuk murid dan guru. Hasilnya semuanya negative, dan Alhamdulillah tidak terjadi kluster baru,” tuturnya.
Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik menambahkan, dalam mengantisipasi kerawanan atas kepulangnya Pekerja Migrant Indonesia (PMI) asal Gresik yang datang dari berbagai negara. Seperti, Malaysia, Singapura maupun dari negara lainnya. Pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.
“Kami menyiapkan Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) untuk tempat karantina, bagi para PMI yang baru pulang dari luar negeri. Setelah mereka para PMI ini, dikarantina di Surabaya oleh Pemprov Jawa Timur. Sebelum dipulangkan ke tempat tinggal mereka,” tukasnya.
Terkait vaksinasi yang berlangsung di Gresik, sambung Gus Yani pihak telah mendroping vaksin yang dialokasikan telah mencapai 100 persen. “Vaksin untuk tenaga kesehatan sudah terlaksana sebanyak 100 persen, untuk pelayanan public di Pemerintahan Kabupaten Gresik mencapai 41,88 persen dan untuk lansia telah mencapai 4,95 persen,” urainya.
“Kami juga menunggu kekurangan vaksin yang akan dialokasikan ke Kabupaten Gresik, agar seluruh warga masyarakat bisa divaksin semua tanpa terkecuali,” imbaunya.
“Belajar dari kasus pemulihan ekonomi ditengah pandemic, kami juga sudah melakukan antisipasi dengan penguatan satgas covid yang ada di pasar maupun tempat keramaian lainnya dan prokes tetap kami utamakan,” tandasnya. (Mor)