Tingkatkan Performa Penyampaian Informasi Kepada Publik, Biro Komunikasi Kemenko Marves Adakan Workshop Media Sosial

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Untuk melaksanakan kewajiban penyampaian informasi kepada publik, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,  Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyelenggarakan Workshop bertajuk “Penyusunan Konten, Audit Media Sosial, dan Strategi Marketing Digital”. Acara ini diadakan pada Kamis (6/5/2021) dan diikuti oleh perwakilan dari seluruh unit kerja Kemenko Marves.

Workshop dibuka oleh Sesmenko Marves Agung Kuswandono. Dia mengaku senang dengan penyelenggaraan acara ini. “Kini pemerintah juga harus mampu memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan di berbagai platform media sosial. Pemerintah harus mampu mengikuti tren yang ada dengan tetap mengedepankan etika,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa instansi pemerintah perlu menentukan strategi yang tepat untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat karena komunikasi tidak lagi bersifat one way atau searah.

Sebelum Semenko Agung membuka acara,  Kepala Biro (Karo) Komunikasi Kemenko Marves Andreas Dipi Patria, memberikan laporan penyelenggaraan kegiatan. Dia menyampaikan bahwa acara ini diadakan untuk  meningkatkan kompetensi humas dalam menyusun konten kreatif di media sosial, melakukan audit efektifitas kampanye komunikasi hingga pemanfaatan strategi marketing digital untuk diseminasi informasi.

Menurut Karo Andreas, sebagai wajah sebuah instansi, skill mengemas informasi dengan baik menjadi ilmu yang perlu dipelajari, terlebih karena kini pengguna media sosial berperan sebagai prosumer (producer dan consumer) yang tidak hanya menerima informasi, tetapi juga memproduksinya.  “Kita perlu memahami cara menyampaikan informasi yang akan disebarluaskan kepada publik agar bisa menjadi menarik bagi khalayak,” pesannya.

Acara ini mengundang Social Media Manager and Digital Strategist CPXi Asia, Bogie Satriyonegoro, yang membahas tentang produksi konten media sosial, audit konten media sosial, dan pemanfaatan strategi marketing digital untuk akun sosial media pemerintah.

Bogie menyampaikan bahwa mengacu pada data yang ada, pengguna internet di Indonesia sangat tinggi. “Satu orang bisa punya lebih dari satu device dengan berbagai media sosial,” sebutnya. Ini pun yang perlu menjadi perhatian bagi setiap institusi untuk menentukan konten seperti apa yang harus ditampilkan brand di media sosialnya.  Setelah memaparkan hal tersebut, Bogie juga memaparkan tentang audit seluruh media sosial Kemenko Marves, baik Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok.

“Konten kita tidak bisa menjangkau seluruh khalayak, oleh karena itu kita perlu promosi,” ujar Bogie. Salah satu cara mempromosikan konten adalah melalui iklan di Facebook dan Instagram ads. Melalui fitur tersebut, sebuah brand dapat mengatur karakteristik target audiens, seperti dari segi demografi (usia, jenis kelamin, dan minat) hingga apa yang biasa dilakukan pengguna tersebut di media sosialnya.

Selain media sosial yang sifatnya gratis, salah satu medium untuk membagikan informasi dapat melalui paid media (media berbayar). Media ini terdiri dari beberapa jenis. Pertama, direct buying yang sifatnya dilakukan secara manual yang tidak memiliki target khusus. Kedua, platform yang dapat membidik target audiens tertentu, bisa dikontrol, dan laporannya dapat diperoleh dengan mudah. “Ini bisa menginspirasi teman-teman ketika ingin menyampaikan informasi ke khalayak yang lebih besar. Kalau memanfaatkan media sosial saja, konten kita hanya dapat diterima oleh orang-orang yang ada di platform tersebut,” ujar Bogoie. Selain itu, ia pun menginformasikan bahwa algoritma media sosial tidak bisa menyasar target khalayak sesuai dengan keinginan kita, berbeda dengan advertising.

Selain dapat menjangkau massa yang lebih banyak, media berbayar dapat menjadi pilihan untuk digunakan karena konsumen biasa menggunakan beberapa channel yang berbeda-beda dan konten dapat dipersonalisasi untuk target khalayak tertentu sehingga dapat dengan mudah dilihat progres dan hasilnya.

Acara ini pun diramaikan dengan penyelenggaraan challenge dari narasumber. Kegiatan ini mengajak para peserta untuk mengunggah kegiatan hari ini di media sosial dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di media sosial dan menerapkan ilmu yang diperoleh dari workshop_ hari ini.

Menutup workshop, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kemenko Marves Khairul Hidayati menyimpulkan pembahasan hari ini. Pertama, produksi konten harus sesuai dengan platform yang digunakan, terutama terkait tone bahasa. Kedua, pemilihan konten berpengaruh ke engagement media sosial sebuah brand. Ketiga, untuk mengakomodasi berbagai topik, sebuah brand perlu menentukan skala prioritas di media sosial. Keempat, media sosial dapat dipadukan dengan advertisement yang berperan penting dalam menjangkau lebih banyak audiens yang sesuai target. (Chs)