BEKASI (IndependensI.com)- Sebuah jembatan yang menghubungkan antar Kawasan Industri MM2100 di Kecamatan Cikarang Barat dan EJIP di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sudah lama tidak difungsikan. Pasalnya, hampir 10 tahun jembatan tersebut ‘dikuasai’ para buruh dan dijadikan sebagai ‘rumah’ mereka.
Dampaknya, lalu lintas di kawasan tersebut terhambat. Di atas jembatan yang membentang sekitar 150 meter di atas sebuah sungai, terdapat bedeng-bedeng darurat.
Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriadi mengungkpkan, jembatan itu segera difungsikan. Saat ini dalam tahapan koordinasi dengan dinas terkait maupun serikat buruh yang memanfaatkan jembatan tersebut.
“Selain serikat buruh, kita juga koordinasi juga dengan pihak kawasan itu sendiri. Insyaallah dalam waktu dekat ada jalan keluarnya,” ujarnya, kemarin.
Saat ini salah satu jembatan tersebut tidak dipergunakan sesuai peruntukan sebagai lalu lintas untuk kendaraan, melainkan dimanfaatkan buruh Kabupaten Bekasi sebagai rumah buruh untuk melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan keorganisasian.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menegaskan tahun 2022 ini jembatan penghubung dua kawasan industri tersebut akan dimanfaatkan dengan didukung pembangunan akses jalan yang menuju jembatan tersebut. Selain itu rumah buruh yang telah berdiri di tengah jembatan tersebut direlokasi sementara oleh pemerintah daerah ke lokasi yang dekat dengan Gedung Tripartit milik Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi yang berada di Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur.
Sebagaimana diketahui, selama ini para buruh sengaja membangun bedeng dadurat di atas jembatan. Dari lokasi itu, para buruh sering mengawali aksi-aksi demo. Usai berdemo, mereka kembali berdiam di atas jembatan sehingga tidak dapat difungsikan. (jonder sihotang)