Aksi Demonstrasi Menuntut PT Mandara Permai Untuk Membuka Akses Jalan Tembus Row 47, Jakarta, Jum'at, (14/22025).

Bentrokan Pecah di Kapuk Muara: Warga Vs. Petugas Keamanan PT. Mandara Permai

Loading

JAKARTA (Independensi.com)- Situasi memanas di Kapuk Muara, Jakarta Utara, setelah bentrokan terjadi antara ratusan warga dengan petugas keamanan PT. Mandara Permai nsiden ini dipicu oleh tuntutan warga agar pihak pengembang membuka akses jalan tembus yang telah dijanjikan bertahun-tahun lalu.

Aksi protes yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh ketika warga mencoba menerobos area yang diklaim sebagai bagian dari proyek pengembang. Petugas keamanan perusahaan berusaha menghalau massa, yang berujung pada adu mulut hingga dorong-dorongan. Sejumlah warga melaporkan adanya tindakan represif dari pihak keamanan, yang disebut-sebut menggunakan kekerasan untuk membubarkan massa.

Tuntutan Warga: Akses Jalan Tembus Sesuai Keputusan Gubernur

Warga Kapuk Muara menuntut PT. Mandara Permai untuk mematuhi Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1244 Tahun 2015, yang mewajibkan pengembang membangun jalan tembus dari Jalan Kapuk Raya ke Jalan Pantai Indah Selatan 2. Menurut warga, jalan ini sangat penting untuk mengurangi kemacetan dan memperlancar mobilisasi di kawasan tersebut.

“Kami sudah bersabar bertahun-tahun. Janji ini harus ditepati, jalan ini bukan hanya milik segelintir orang, tapi untuk kepentingan umum,” ujar seorang warga yang ikut dalam aksi protes.

Selain itu, warga juga menolak kebijakan yang dianggap diskriminatif, di mana hanya kelompok tertentu yang bisa mengakses jalan tersebut. Mereka menegaskan bahwa fasilitas publik harus terbuka untuk semua masyarakat tanpa pengecualian.

Bentrok Tak Terhindarkan: Warga Ancam Buka Akses Jalan Secara Mandiri

Ketegangan mencapai puncaknya ketika warga berusaha menerobos portal penghalang yang dipasang oleh pihak pengembang. Petugas keamanan yang berjaga di lokasi segera bertindak, memicu aksi saling dorong hingga pelemparan benda keras. Beberapa orang dikabarkan mengalami luka ringan akibat bentrokan tersebut.

“Kami sudah coba menempuh jalur damai, tapi kalau terus dihalangi, warga akan turun tangan sendiri untuk membuka akses jalan ini,” ancam salah satu tokoh masyarakat setempat.

Sejumlah aparat kepolisian akhirnya turun tangan untuk meredakan situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, pihak PT. Mandara Permai belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.

Warga berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntutan mereka dipenuhi, bahkan berencana membawa persoalan ini ke jalur hukum jika diperlukan. Mereka berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun tangan untuk menyelesaikan sengketa ini secara adil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *