Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari dan Staf Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Mochamad Halim sosialisasi MBG di Sawangan, Depok.

Sosialisasi Makan Bergizi Gratis: Upaya Nyata Wujudkan Warga Cinangka Depok yang Lebih Sehat

Loading

DEPOK (IndependensI.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu Program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Kali ini giliran warga Cinangka Sawangan yang mendapat sosialisasi program Makan Bergizi Gratis yang dilakukan oleh DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN).

Sosialisasi program MBG dengan tema berama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini dilaksanakan di Rumah Kebon Astuty, Cinangka, Sawangan, Sabtu, 19 April 2025.

Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini diikuti oleh 300-an peserta yang merupakan warga setempat.

Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional terus memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.

Kegiatan sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari, Anggota DPRD Kota Depok Aditya Wiradi Putra, dan Staf Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Mochamad Halim.

Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari mengatakan bahwa program MBG ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya yakni dengna asupan gizi yang tercukupi.

“Program MBG bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak dan ibu. Program ini juga bertujuan untuk mengurangi angka stunting dan malnutrisi,” tutur Lucy Kurniasari.

“Program MBG bukan hanya makan bergizi, tapi juga diharapkan adanya perubahan perilaku pada makan yang lebih sehat, termasuk perilaku hidup sehat pada anak-anak sejak dini,” tambahnya.

Anggaran awal Program MBG Rp 71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025. Namun menurut Menteri Keuangan, anggaran program ini akan ditambah Rp 100 triliun, sehingga menjadi Rp 171 triliun. Bila ditambah Rp 100 triliun, bisa menyasar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun 2025.

“Makan Bergizi Gratis ini menyasar 4 target utama, yaitu pelajar (PAUD hingga SMA sederajat dan santri), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui,” jelas Lucy.

Dalam program ini, makanan yang disediakan sudah mengikuti standar gizi yang ditetapkan, termasuk kebutuhan akan protein, vitamin, mineral, dan energi yang mencukupi.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kelompok yang dilayani, serta membantu menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dengan baik dan berkualitas.

Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.

Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.

Sementara itu, Tenaga Ahli dari BGN Mochamad Halim, memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG), mulai dari tugas pokok Badan Gizi Nasional (BGN), tujuan dari MBG, serta bagaimana cara menjadi mitra untuk mendirikan SPPG.

Mochamad Halim, menyampaikan tentang seperti apa peraturan untuk mengoperasikan dapur sehat atau biasa disebut dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Adapun ketentuan yang sudah ditetapkan BGN terkait dapur sehat yang akan memberi makanan bagi ribuan penerima manfaat setiap harinya.

“Mengenai radius 6 km untuk setiap SPPG harus mampu menjangkau target penerima MBG sebanyak 3.000 – 3.500 sasaran. Selain itu, tenaga kerja dan pasokan bahan baku untuk SPPG juga harus terpenuhi dari sumber daya lokal yang berada di dalam jangkauan wilayah SPPG,” terang Mochamad Halim.

Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional.

Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Termasuk 45 – 50 petugas memasak makanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *