JAKARTA (IndependensI.Com) -Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan renovasi Istana Olahraga (Istora) yang berada di komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa sore (23/1/2018). Turut mendampingi Presiden Jokowi yakni Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku terkejut dengan perubahan wajah Istora. Menurutnya renovasi besar Istora ini telah mengembalikan Istora kepada bentuk bangunan awal pada tahun 60-an.
“Ini merupakan renovasi besar yang betul-betul merubah Istora Senayan Saya harap bisa digunakan untuk acara olahraga dan berbagai kegiatan lainnya. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, renovasi Istora saya resmikan,” kata Presiden Jokowi yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti.
Venue olahraga ini merupakan yang keenam yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi dari 14 venue yang direnovasi oleh Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya. Istora telah mendapatkan sertifikasi kualitas lapangan berstandar internasional dari Badminton World Federation (BWF).
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi menyerahkan raket kepada sejumlah pebulutangkis legendaris Indonesia diantaranya Retno Kustiyah, Lius Pongoh, Alan Budi Kusuma, Candra Wijaya, Hariyanto Arbi, Susi Susanti, dan Yuni Kartika. Usai peresmian, dilangsungkan test event pertandingan bulu tangkis Indonesia Masters yang diikuti atlet bulutangkis dari beberapa negara.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam laporannya mengatakan, Istora Senayan telah direnovasi sejak September 2016 dan selesai pada Desember 2017. Venue ini saat Asian Games 18 nanti akan digunakan sebagai ajang pertandingan bulutangkis dan basket. Selepas Asian Games diharapkan juga bisa menjadi tempat berbagai kegiatan seni dan kultural, seperti live music.
Renovasi Istora memadukan gaya masa kini dan masa lampau dengan tetap menjaga keaslian bangunan yang memiliki nilai historis. Terdapat beberapa kursi panjang yang terbuat dari kayu jati yang dipertahankan. Pasalnya, kursi kayu tersebut sudah ada sejak tahun 1962.
“Pembangunannya tetap menjaga unsur heritage, dimana beberapa bangku lama tetap dipertahankan, agar kita tetap bisa melihat elemen sejarah dari gedung ini,” kata Menteri Basuki.
Ditambahkannya dengan diadakannya test event ini bermanfaat untuk mengetahui hal-hal yang perlu disempurnakan sebelum digunakan pada Asian Games XVIII 2018 bulan Agustus mendatang.
Boy Bhirawa selaku arsitek renovasi Istora mengatakan renovasi mengacu pada bentuk awal Istora. “Saya pelajari kembali gambar awal bangunan ini untuk mengetahui esensinya sebagai pijakan untuk renovasi. Bangunan baru berada disekeliling venue sebagai penunjang, namun memberikan karakter yang diperkuat dengan keberadaan pepohonan sebagai lansekap hutan kawasan GBK” kata Boy Bhirawa.
Untuk daya tampung Istora, sebelum direnovasi adalah 10.000 penonton dengan kursi kayunya. Sedangkan pasca renovasi, Istora menggunakan kursi tunggal lipat dengan kapasitas tampung 7.166 penonton.
Renovasi juga menyentuh sistem pencahayaan yang kini menggunakan lampu LED yang sesuai standar internasional berkekuatan 2000 lumens namun tidak menimbulkan panas berlebih.
Tak hanya itu, wajah baru Istora juga dilengkapi dengan pendingin ruangan yang menggunakan tipe AHU dan tentunya telah disesuaikan dengan corong udara pada sisi atap. Sehingga meskipun pertandingan sedang dilangsungkan, hal tersebut tidak akan mempengaruhi lambungnya shuttlecock di udara. Kenyamanan atlet juga didukung dengan flooring (karpet dan lantai dasar lapangan) kualitas terbaik.
Renovasi Istora dilakukan dengan kontrak rancang bangun (design and build) yang dikerjakan oleh PT. Adhi Karya (Persero) dan Atelier Enam KSO dengan biaya sebesar Rp 132 miliar.