JAKARTA (IndependensI.com) –Riyad Mahrez ngambek dan melancarkan boikot tak mau lagi tampil bersama Leicester City. Semua tindakan ini disebabkan kegagalannya hijrah ke Manchester City.
City sejak lama memang menginginkan jasa Mahrez. Tapi sampai batas akhir bursa transfer musim dingin pada 31 Januari lalu, kedua pihak tak menemui kata sepakat. Alhasil Mahrez harus menyelesaikan pengabdiannya di King Power Stadium.
Tentu saja ini merupakan kabar baik buat Puel, tapi tidak buat Mahrez. “Ini kabar baik buat kami dan saya bertemu dengan Mahrez. Kami akan lihat dan terpenting saya harus fokus pada yang lain,” kata Puel dilansir ESPN, Kamis (1/2/2018).
“Tentu ini situasi yang sulit dan kami harus mengatur kondisi ini dengan Mahrez dan saya berharap dia cepat kembali bersama kita dengan senyuman. Kami ingin segera bermain dengannya.”
Media-media di Inggris mengabarkan kalau pemain keturunan Aljazair itu depresi. Harapan dan mimpi untuk tampil di klub besar kandas.
Leicester diberitakan mematok harga tinggi 95 Juta Pounds (Rp1,8 Triliun). Sementara pihak City hanya menawarkan sejumlah uang plus pemain yang bernilai total 65 juta Pounds (Rp1,2 Triliun).
Pelatih City, Pep Guardiola mengakui tak kapok untuk terus bisa menggaet Mahrez.
“Kami akan mencoba melakukan pendekatan lagi untuk membeli Mahrez pada musim panas. Kami mencoba mendatangkan Mahrez pada bursa transfer musim dingin ini. Namun, seperti halnya musim panas lalu, Leicester menutup pintu bagi kami,” ucap Guardiola dikutip Sky Sport.(BM)