JAKARTA (independensi.com) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terus membaik sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo memimpin tahun 2014. Hal tersebut salah satunya dapat dilihat pada defisit APBN yang terus menurun.
Dia menjelaskan, defisit APBN di tahun 2014 tercatat sebesar 2,3% terhadap produk domestik bruto (PDB) Di tahun ini, defisit APBN diperkirakan berada di 2,1% terhadap PDB dan di tahun depan bisa berada di bawah 2%.
“APBN kita aman, kredibel dan sehat. Defisit APBN setiap tahun menurun dari 2014,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK di Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).
Selain itu, defisit keseimbangan primer juga diturunkan mendekati Rp 0 di tahun depan. Tren penurunan defisit keseimbangan primer terjadi sejak 2014 dari Rp 93,3 triliun atau 0,92% terhadap PDB menjadi Rp 64,8 triliun atau 0,44% terhadap PDB tahun ini.
“Keseimbangan primer waktu saya kembali jadi menteri keuangan saya yang mengingatkan kembali keseimbangan primer kita perlu dikoreksi, eh sekarang saya malah dianggap nggak memelihara, aneh politik itu,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani merinci, defisit keseimbangan primer di 2015 sebesar Rp 142,5 triliun atau 1,23% terhadap PDB, 2016 sebesar Rp 125,6 triliun atau 1,01% terhadap PDB.
“Jadi APBN mengalami tekanan paling berat di 2015,” tutur Sri Mulyani.