pertumbuhan ekonomi Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Mencapai 5,17 Persen

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018. Pada periode kuartal III-2018 ekonomi Indonesia tumbuh 5,17% (year on year). Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (5/11/2018).

Suhariyanto memaparkan indikator-indikator yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dikuartal III.“Pada kuartal III-2018, komoditas secara umum harganya meningkat. Misalnya minyak mentah pada kuartal II-2018 mencapai US$ 71,92/barel dan kuartal III-2018 sebesar US$ 74,24/barel,” tuturnya.

Kemudian harga komoditas non-migas mengalami penurunan. Misalnya terjadi penurunan untuk komoditas pertanian.

“Komoditas non-migas, baik quarter to quarter maupun year on year alami penurunan. Sementara terjadi juga perlambatan ekonomi di kawasan Eropa, China, Singapura dan Korsel. Dan juga beberapa negara lainnya,” ujarnya.

Suhariyanto menambahkan, Singapura dan China mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi yang notabebe menjadi tujuan ekspor Indonesia. “Hanya AS yang pertumbuhan ekonominya menguat,” katanya lagi.

Dia melanjutkan, realisasi belanja pemerintah di Kuartal III-2018 mencapai Rp 568,15 triliun. Sementara itu, penyerapannya mencapai 25,58% dari pagu 2018. Realisasi belanja pemerintah tapi lebih bagus dari triwulan III-2017 sebesar Rp 22,57%.

Untuk ekspor, Suhariyanto mengatakan walaupun tumbuh baik namun impor kenaikannya justru lebih tinggi. “Pada kuartal III-2018 terjadi defisit neraca perdagangannya,” katanya.

Penjualan mobil naik sebesar 12,01% di kuartal III-2018 dan penjualan motor naik 4,87% year on year. Untuk semen, penjualan naik 6,99% secara year on year.