JAKARTA (Independensi.com) – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo prihatin dengan terus meningkatnya penderita kanker di berbagai negara dunia termasuk Indonesia. Laporan International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2018 mencatat dari sekitar 267 juta jiwa penduduk Indonesia, sebanyak 348.809 menderita kanker, serta terdapat 207.210 kematian akibat kanker.
“Kanker merupakan penyakit nomor dua terbanyak yang diderita warga Indonesia. Untuk mengatasinya kita perlu semarakan kembali gaya hidup sehat dimulai dari masing-masing anggota keluarga,” kata Bambang saat mengikuti Charity Run 5K ‘Run for Hope’, di Jakarta, Minggu (10/02/19).
Dia pun mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan MRCCC Siloam Hospitals dalam rangka memperingati Hari Kanker se dunia tanggal 4 Februari. Karena sangat positif dan bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya meningkatkan kesehatan.
“Gaya hidup tidak sehat dikombinasikan mengkonsumsi makanan sembarangan menjadi bukti sebagian dari kita abai terhadap kesehatan. Padahal untuk sehat tidak terlalu sulit, rutin olahraga, makan yang seimbang dan istirahat yang cukup,” tutur Bamsoet demikian biasa dia disapa.
Dikatakannya juga dengan rutin memeriksa secara berkala diharapkan setiap orang dapat mendeteksi sejak dini jika ada penyakit yang diderita, khususnya kanker. “Karena berdasarkan data, hampir 65 persen pasien datang berobat kanker saat sudah memasuki stadium lanjut.”
Padahal, kata dia, jika bisa di deteksi sejak dini, maka dapat segera diobati dengan baik. Apalagi, 70-80 persen kasus kematian akibat kanker sebenarnya dapat dihindari.
“Amerika dan Korea merupakan dua negara yang sukses menurunkan angka kematian akibat kanker. Keduanya punya sebuah sistem pengendalian yang komprehensif dimulai sejak deteksi dini, pencegahan, dan pengobatan,” urai Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, sejak 2014 pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah membentuk Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) yang bertujuan menurunkan angka kematian akibat kanker di Indonesia. Namun, penanggulangan kanker tetap harus dilakukan terintegrasi, bukan hanya dari pemerintah saja. Tetapi, juga melibatkan unsur swasta dan masyarakat.
“Kita berharap dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang kedokteran, akan semakin menemukan cara-cara baru dalam pengobatan kanker. Termasuk juga dalam penurunan resiko kanker. Langkah mudah menghindari kanker bisa dimulai dari mengurangi konsumsi minuman beralkohol, rokok, menjaga berat badan, serta rutin berolahraga,” ujar Bamsoet.
Turut hadir antara lain, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Pendiri Lippo Group Mochtar Riady, CEO Lippo Group James Riady, para penderita kanker, dokter, perawat serta masyarakat umum lainnya.
(M Juhriyadi).