MAJALENGKA (IndependensI.com) – Polres Majalengka menggelar konferensi pers terkait kronologis penyerangan terhadap pengendara bus Safari Lux Salatiga yang dilakukan oleh salah seorang pengemudi bus yang diharapkan dapat membantu tabrakan beruntun adu banteng dan membantu 12 orang yang dapat digunakan di Km 150.900 Tol Cipali, pada hari Senin Senin (17/6) lalu.
Kapolres Majalengaka AKBP bernama Amsor ini menumpang bus Safari Lux Salatiga dari terminal Kampung Rambutan dan duduk di deretan tengah. “Kemudian sampai di terminal Pulo Gebang, kondektur meminta Amsor pindah ke depan, di belakang pengemudi,” tutur Mariyono di Mapolres Majalengka, Jumat (21/6).
Saat duduk diantara sopir dan kondektur, tersangka berpikiran bahwa ia sengaja dipindahkan ke depan karena menurutnya pengemudi berencana membunuhnya. Dan tepatnya di KM 150 Tol Cipali, tersangka Amsor mendengar sopir berbicara dalam bahasa Jawa ‘_tak pateni neng aku_’ (aku bunuh kamu) dan kondektur melirik ke arah Amsor ,padahal baik pengemudi maupun kondektur bus Safari Lux Salatiga dengan Amsor tidak saling mengenal.
“Mendengar ucapan pengemudi ini,pelaku lalu melompat dan duduk ke kursi pengemudi dan berusaha untuk menginjak rem agar bus tersebut berhenti,” jelas Mariyono.
Akibatnya pengemudi kehilangan kendali dan bus menyebrang ke jalur B (Palimanan ke Cikopo) dan menabrak tiga kendaraan lainnya yaitu Innova Mitsubishi Expander dan truk bermuatan ayam.
Kehilangan 12 orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan 32 luka berat dan luka ringan.
Polisi telah menetapkan Amsor sebagai tersangka dan tim psikologi dari Mabes dan Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan awal terhadap Amsor. Polisi masih menunggu kondisi Amsor pulih untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh tim dokter ahli jiwa. (Chs)