JAKARTA (IndependensI.com) – Biro Penyelidikan Federal AS (FBI) tidak menemukan bukti kaitan ISIS dengan penembakan di Las Vegas.
Hingga Rabu (4/10/2017 tercatat 59 orang tewas dan setidaknya 527 orang terluka setelah Stephen Craig Paddock menyerang kerumunan orang dengan senjata api dari kamar hotel di lantai 32. Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Senin (2/10/2017).
Presiden AS Donald Trump mengatakan Paddock sebagai “orang gila”. Otoritas keamanan Amerika belum mengetahui alasan laki-laki berusia 64 tahun itu melancarkan serangannya. Paddock hanya diketahui sebagai mantan akuntan yang gemar berjudi.
Sementara itu, korban serangan mulai diidentifikasi. Kisah masing-masing korban yang terungkap di media memicu emosi rakyat AS terutama keluarga dan kerabat korban. Petaka berdarah ini juga memunculkan seruan terhadap pemerintah federal untuk memperketat izin kepemilikan senjata api.
Trump, yang dalam kampanyenya menentang pembatasan senjata api, belum bisa menjawab seruan itu.
“Apa yang terjadi di Las Vegas dalam banyak hal adalah keajaiban. Kepolisian sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa, dan seiring berjalannya waktu kami akan membicarakan undang-undang senjata api,” kata Trump.
Pemerintah AS masih berhati-hati menanggapi klaim oleh ISIS yang menyatakan berada di balik peristiwa tersebut.
Pengamat intelijen mengatakan bahwa gerombolan teroris tersebut – yang terus terdesak di Suriah dan Irak – mungkin berniat memanfaatkan kejadian ini untuk kepentingannya.
ISIS mengklaim bahwa Paddock adalah salah seorang “mujahid” tapi FBI mengatakan belum menemukan bukti terkait.
Otoritas keamanan AS mengatakan Paddock, yang tidak punya catatan kriminal, memecahkan jendela kamar hotelnya pada Minggu (1/10/2017) sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Dia melepas tembakan ke arah sekitar 22.000 orang yang sedang menyaksikan konser musik country.
Dalam rekaman, terdengar bunyi rentetan tembakan dan terlihat orang-orang berteriak dan berlari menyelamatkan diri. Tidak terlihat jelas dari mana tembakan berasal.
Sheriff Joseph Lombardo mengatakan Paddock mendobrak pintu kamar hotelnya dan menembak kaki seorang petugas keamanan.
Tapi saat tim SWAT menyerbu kamar tersebut, Paddock ditemukan sudah tewas bunuh diri. Paddock diketahui menginap di hotel itu sejak 28 September 2017. Di dalam kamar ditemukan 23 pucuk senjata api termasuk senapan otomatis.
Lombardo mengatakan Paddock punya sejumlah kamera di kamarnya, termasuk satu kamera yang tampaknya digunakan untuk mengawasi lorong hotel.
Beberapa foto bocoran, dari kamtor Lombardo, memperlihatkan senapan serbu yang dipasang teropong dan lantai yang dipenuhi selongsong peluru.
Gambar lain memperlihatkan tumpukan amunisi dan senjata api lain yang bertumpuk di kursi.
Penyelidik menemukan sebanyak 19 pucuk senjata api lagi serta bahan peledak dan ribuan butir peluru di rumah Paddock di Mesquite, Nevada, sekitar 130 kilometer dari lokasi kejadian.