Jakarta (Independensi.com)- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Wisuda sekaligus gelar produk hasil Kuliah Kewirausahaan Pemuda 2019, di Jakarta, Rabu (23/10/2019) pagi.
Kesempatan emas tersebut diraih sebanyak 113 dari sekitar 1000 peserta atau mahasiswa asal 22 kampus se- Jabodetabek atau peserta Kuliah Kewirausahaan Pemuda 2019.
Sebanyak 22 kampus tersebut, di antaranya yakni IPB, UIN, Universitas Pancasila, Universitas Tarumanagara, Universitas Trisakti, Universitas Mercubuana, Univ Pakuan, dan Universitas Binus.
“Kita hendak menyiapkan SDM unggul untuk kepentingan Indonesia maju sesuai visi Presiden Joko Widodo (Jokowi)- KH Ma’ruf Amin. Komitmen untuk meningkatkan SDM setelah pengembangan infrastruktur harus disahuti oleh seluruh elemen penyelenggara negara termasuk Kemenpora. Utamanya untuk memastikan penyiapan generasi muda khususnya di bidang kewirausahaan,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni’am Sholeh, di lokasi.
Dia juga mengucapkan selamat pada para peserta terpilih yang mendapatkan akses permodalan Rp25 juta dan Rp15 juta. Lebih jauh ditambahkannya, pemilihan kegiatan tersebut di kampus karena dinilai sebagai tempat berkumpulnya anak muda yang memiliki kreativitas dan inovasi.
Karena itu, Kemenpora menjaring di titik strategis ini untuk mencari potensi anak muda yang memiliki kemampuan pengembangan kewirausahaan. Ia mengharapkan setelah kuliah ini akan muncul para pengusaha muda baru yang mempunyai dedikasi, kreativitas, inovasi, dan keberanian untuk mulai melakukan wirausaha.
“Makanya, kuliah kewirausahaan ini bagian tak terpisahkan dari komitmen itu dan untuk melakukan percepatan maka Kemenpora menggndeng sejumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta untuk bersama-sama memaksakan kegitan penumbuhan minat kewirausahaan, melakukan Kuliah Wirausaha Pemuda,” imbuhnya didampingi Asdep Kewirausahaan Pemuda, Imam Gunawan.
“Hal ini dilaksakan secara berjenjang, diawali dengan penunbuhan minat, mencari bibit, disemai hingga proses pendampingan dari para pelaku usaha, para mentor, diseleksi, sehingga dia bisa memulai usaha. Terpilih lah dari 1000, kini didapat 113 anak-anak muda yang bisa difasilitasi untuk kegiatan lebih lanjut untuk memulai wirausaha yang golnya adalah tumbuhnya startup-startup muda sebagai tunas di dalam membangun kemandirian ekonomi dan kemandirian sebagai bangsa,” tuturnya.
Lebih jauh diutarakannya lagi, Kemenpora akan terus memberi pendampingan. Sehingga, tidak hanya berupa dukungan fasilitas pembiayaan yang bersifat hibah agar anak-anak muda segera memulai usaha dan semakin mantap dalam menjalankannya.
Dukungan itu diberikan karena ada kemungkinan lembaga pembiayaan bank dan non-bank belum menaruh kepercayaan kepada pengusaha muda untuk memberikan pembiayaan.
Dengan demikian, para peserta terpilih diharapkan mampu tumbuh, membangun network, lalu berkolaborasi, termasuk dengan lembaga pembiayaan bank dan non-bank.
Asrorun juga berharap aktivitas semacam ini bisa melahirkan sarjana plus, yaitu sarjana yang memiliki kelebihan dalam melakukan wirausaha, bersertifikasi kompetensi tertentu, serta mempunyai keterampilan lebih untuk mendorong pertumbuhan pengusaha muda.
Meski Kemenpora baru melakukan kegiatan seperti ini untuk kali pertama, namun ditegaskan bakal berjalan di tahun selanjutnya.
Puncaknya, para peserta bisa menambah relasi, memperluas jejaring usaha, dan mendapatkan masukan sebanyak-banyaknya mengenai wirausaha.
“Di kampus itu idealnya ada semangat belajar, berinovasi, dan berkreativitas dengan coaching para dosen dan mentor. Iklim pembelajaran sudah terbentuk. Kami masuk di kalangan mahasiswa untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan di kalangan anak muda,” paparnya.
Sementara itu, turut hadir pula dalam kegiatan, yakni Bony Suganda Kepala Bidang Pemberdayaan Kewirausahaan Kemenkop UKM, PLT Kepala LLDIKTI Wilayah 3 Samsuri dan CSR PT Astra Triyanto.(exe)