Sebagian kecil distrik Shinjuku, Tokyo difoto dari gedung Tokyo Skytree di Sumida, Tokyo, Jepang beberapa waktu lalu. (Foto-foto Ray Soemantoro)

Olimpiade Tokyo 2020: Panpel Kebut Persiapan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Sedikitnya 178 hari lagi gelaran olahraga bergengsi olimpiade musim panas 2020 dilaksanakan. Ajang olahraga prestisius antara negara di dunia ini sedianya diselenggarakan di Tokyo, Jepang pada 27 Juli – 9 Agustus 2020 mendatang.

Jepang untuk kali kedua menjadi tuan rumah olimpiade sejak 1964. Persiapan tengah dilakukan mulai dari perbaikan sarana dan prasarana transportasi, fasilitas atlet, lokasi pertandingan hingga pembangunan serta perawatan stadion untuk digunakan. Padahal, waktu tinggal kurang dari setengah tahun. Belum lagi berencana untuk membangun ulang Stadion Olimpiade Nasional di Tokyo.

New National Stadium di kawasan Kusumigaoka, Shinjuku, Jepang, masih dalam proses polesan akhir (finishing).

Stadion itu awalnya berkapasitas 68.000 penonton dan ditingkatkan hingga 80.000 penonton dengan memasang tempat duduk sementara di lintasan atletik. Tercatat 34 lokasi pertandingan untuk ajang perhelatan Olimpiade 2020, 11 di antaranya merupakan venue barudan terletak pada kawasan berkonfigurasi angka delapan di dua wilayah utama, Heritage Zone dan Tokyo Bay Zone.

Dari catatan yang ada, terdapat 33 cabang olahraga yang dipertandingkan dan lima di antaranya baru, yaitu baseball/softball, karate, skateboarding, sport climbing, dan selancar. Selain itu, tuan rumah sudah punya situs resmi Olimpiade 2020, akun Twitter, Facebook, dan YouTube yang dikelola dengan sangat baik.

Suasana museum Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 di gedung Tokyo Skytree, Shinjuku, Jepang.

Selain itu, Olimpiade Tokyo juga akan dilanjutkan ajang Paralympic Games juga di Tokyo pada 25 Agustus sampai dengan 6 September 2020. Dua perhelatan ini mengusung tiga konsep utama, yakni Achieving Personal Best, Unity in Diversity dan Connecting to Tomorrow. Tuan rumah berharap bisa  menyelenggarakan dengan baik event ini dimana setiap atlet bisa menampilkan performa serta bertanding sesuai kemampuan terbaiknya.

Selain itu, warga Jepang pun menyanbut positif gelaran ini termasuk menerima segala bentuk perbedaan yang akan datang dari negara-negara peserta. Kesedian mereka adalah tidak membedakan ras, suku, bangsa, bahasa dan warna kulit hingga perbedaan pendapat.

Perbaikan sarana dan prasarana umum jelang Olimpiade Tokyo 2020.

Menjelang perhelatan olahraga antar negara empat tahunan ini, pada pekan lalu independensi.com berkenan hadir melihat langsung persiapan yang dilakukan tuan rumah. Walau tidak semua lokasi pertandingan dan fasilitas pendukung didatangi, paling tidak nampak pengerjaan sedang dilakukan.

Seperti di New National Stadium di kawasan Kusumigaoka, Shinjuku, Jepang, pengerjaan masih dilakukan. Banyak pekerja yang lalu lalang melakukan pengerjaan. Stadion ini sedianya digunakan untuk acara pembukaan dan penutupan Olimpiade serta Paralimpik Tokyo 2020.

Stadion Nippon Budokan yang merupakan arena indoor di Chiyoda, Tokyo, Jepang.

Selain stadion utama, juga terdapat stadion segi delapan, Nippon Budokan yang merupakan arena indoor di Chiyoda, Tokyo. Gedung ini biasa digunakan untuk perhelatan bela diri di Jepang dan digunakan untuk konser musik. Nippon Budokan berkapasitas 14.000 penonton dan The Beatles adalah grup band rock pertama yang konser di sana pada tahun 1966. Banyak grup musik legendaris pernah tampil di sana dan stadion ini juga menjadi barometer musik kelas dunia sekaligus kawah candradimuka bagi seniman musik kelas dunia.

Kawasan olahraga Tokyo Ariake distrik, Koto, Tokyo, juga tengah dilakukan perbaikan.

Kemudian kawasan olahraga Tokyo Ariake distrik, Koto, Tokyo, juga tengah dilakukan perbaikan. Di lokasi ini terdapat Ariake Arena, Ariake Gymnastic Centre, Ariake Urban Sports Park, dan Ariake Tennis Park. Lokasi pertandingan ini masuk dalam daerah Tokyo Waterfront Area, yang merupakan kawasan pelabuhan yang dipastikan lebih hangat saat pertandingan di musim panas nanti.

Perbaikan Transportasi

Rencananya, saat pembukaan dan penutupan Olimpiade dan Paralimpik di Tokyo, panpel dan pihak terkait akan memberlakukan penggunaan transportasi umum secara maksimal. Oleh sebab itu, alat transportasi seperti kereta api bawah tanah, monorail, bus kota hingga taksi, dipersiapkan maksimal. Penggunaan kendaraan pribadi akan dikurangi kecuali untuk ofisial tim dan para atlet.

Suasana perbaikan di stasiun bawah tanah di Ikebukoro, Tokyo, Jepang.

Stasiun kereta bawah tanah dan di atas tanah pun tengah dilakukan perbaikan. Kemudian jadwal kereta api ditambah dan sistemnya diperbaharui, hingga saat pelaksanaan nanti. Sarana dan prasarana penunjang transportasi darat, laut dan udara pun dimaksimalkan. Semua ini untuk menunjang sukses sebagai tuan rumah.

Soal merchandise atau suvenir khas Olimpiade Tokyo 2020 sudah dijual sejak awal tahun lalu. Maskot Olimpiade Tokyo 2020 Miraitowa dan Someity untuk Paralympic Tokyo 2020, dalam bentuk boneka, gantungan kunci, stiker, poster, kaos dan sebagainya, sudah bisa dibeli mulai harga 500 Yen hingga 3.000 Yen dan yang pasti orisinil atau asli, tidak ada  barang palsu. Sebab, terdapat pengawasan yang ketat dari panitia pelaksana bekerjasama  dengan aparat hukum Jepang dan hukuman denda yang sangat tinggi bagi pelaku pemalsuan.

Merchandise Olimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadikan negara Jepang semakin teratas dalam ekonomi dunia sekaligus mempromosikan perubahan di masa depan. Niatannya, melalui agenda ini Jepang bakal meninggalkan warisan positif bagi generasi mendatang.

Secara prestasi olahraga, mungkin Jepang masih tertinggal dari negara lain. Hanya beberapa cabang olahraga seperti bulutangkis, bela diri, renang yang boleh dibilang cemerlang. Namun sebagai tuan rumah, Jepang boleh diacungi jempol. Sebuah upaya yang maksimal dan persiapan matang sejak jauh-jauh hati memastikan gelaran Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 berlangsung sukses.