BEKASI (IndependensI.com) – Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin, minta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi menggandeng badan usaha swasta berinvestasi untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Biaya dari Anggaran Pendapatan Daerah (APBD), untuk penyertaan modal sangat terbatas.
“Karena itu, kerja sama dengan pihak lain harus dilakukan untuk meningkatkan cakupan pelayanan,” ujar bupati baru-baru ini.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Kabupatem (Pemkab) Bekasi Slamet Supriadi mengakui, pada tahun anggaran 2017 ini, tidak ada alokasi angaran sebagai penyertaan modal dalam APBD buat PDAM.
“Jadi kerja sama dengan badan usaha atau pihak ketiga, menjadi salah satu yang harus dilakukan, selain mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintan Pusat,” katanya, Rabu (2/8).
PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi mengkalkulasikan kebutuhan investasi untuk memperluas cakupan layanan hingga 60 persen bisa mencapai lebih dari Rp 4 triliun. Dikarenakan keterbatasan anggaran pemerintah, kerja sama dengan pihak swasta pun diperlukan supaya target yang sudah ditetapkan tidak meleset.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim menyampaikan hal tersebut di sela peresmian Instalasi Pengolah Air berkapasitas 500 liter per detik di Tegal Danas, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, hasil kerja sama dengan badan usaha PT Moya Bekasi Jaya.
“Saat ini cakupan layanan kami baru berkisar 27 persen, baik di Kota Bekasi maupun Kabupaten Bekasi. Hingga tahun 2022, kami targetkan cakupan layanan bisa meningkat menjadi 60 persen. Untuk merealisasikannya, butuh anggaran lebih dari Rp 4 triliun,” kata Usep.
Anggaran sebesar itu diperoleh dari perkiraan biaya pemasangan satu sambungan langsung sejak hulu hingga hilir mencapai Rp 20 juta. Sementara target yang dikejar supaya cakupan layanan meliputi 60 persen dari total penduduk, diperlukan tambahan lebih dari 200.000 sambungan langsung.
Usep mengatakan, ada sejumlah tahapan yang diupayakan pihaknya agar target cakupan layanan hingga 60 persen bisa terpenuhi pada tahun 2022. Tahap pertama ialah penguatan sektor hulu melalui pembangunan instalasi pengolahan air, kemudian berlanjut ke tahap pemasangan jaringan distribusi.
Ia mengakui, hingga saat ini daftar tunggu menjadi pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi sesikitbya 220.000. Untuk melayaninya, dibutuhkan investasi membangun IPA dan jaringan distribusi. (jonder sihotang)