JAKARTA (IndependensI.com) – Ajang bulutangkis bertajuk New Zealand Open Grand Prix Gold 2017 di Auckland, Selandia Baru, tak hanya sekedar turnamen level grand prix gold bagi tim Indonesia. Turnamen ini merupakan ajang uji coba pemain-pemain pelapis yang akan berlaga di SEA Games 2017. Tim Indonesia membawa pulang satu gelar di ganda campuran dari pasangan Ronald Alexander/Annisa Saufika yang di final mengalahkan Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa (Australia), dengan skor 21-19, 21-14.
Tak hanya itu, Indonesia juga mengirim wakil ke semifinal lewat dua tunggal putri, Fitriani dan Hanna Ramadini dan pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriani Rahayu. Ketiga wakil ini merupakan wakil Indonesia di SEA Games 2017 yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. Satu wakil lagi yang juga mencapai semifinal adalah pasangan muda Kenas Adi Haryanto/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
“Sesuai target, kami dapat satu gelar, hasil di New Zealand cukup baik dimana kami punya empat semifinalis juga. Tetapi tentunya kami terus mengevaluasi untuk kedepannya bagaimana membenahi diri dengan latihan dan kerja lebih keras lagi untuk bisa meraih gelar juara lebih dari satu, dari sektor yang lain,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti seperti dikutip dari rilis Humas PP PBSI, Senin (7/8).
Beberapa hal yang dipandang Susy perlu digarisbawahi para atlet dalam persiapan menuju pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara tersebut adalah konsentrasi di lapangan. “Yang penting itu membenahi fokus, konsentrasi, daya tahan dan daya juang saat bertanding di lapagan,” tutur Susy.
Tim bulutangkis Indonesia kini tengah mempersiapkan diri jelang SEA Games 2017. Kekuatan pemain pelatnas akan dibagi dua, mengingat pada waktu yang sama, akan dilangsungkan Kejuaraan Dunia 2017 yang bakal berlangsung di Glasgow, Skotlandia. Para pemain-pemain utama bakal berlaga di Kejuaran Dunia 2017, sedangkan tim SEA Games 2017 lebih banyak diisi pemain pelapis.