UTA’45 Berdayakan Masyarakat untuk Budi Daya Minyak Sereh

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Indonesia terkenal dengan keanekaragaman hayatinya. Namun tidak sedikit sumber daya alam itu yang dimanfaatkan dengan maksimal. Padahal banyak tumbuhan yang dapat diolah untuk mengoptimalkan manfaat dan nilainya.

Salah satu tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan adalah sereh. Selama ini, tanaman itu lebih banyak digunakan secara tradisional seperti ditambahkan ke dalam minuman teh.

Peneliti di Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45) melihat peluang yang belum tergali yaitu pembuatan minyak sereh. Kampus Merah Putih menggunakan hibah Kemenristekdikti 2017 untuk melakukan Pengabdian Masyarakat berupa Pemberdayaan Masyarakat dalam Produksi dan Pemasaran Minyak Atsiri Sereh.

Kegiatan tersebut dilakukan di Kelurahan Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Hingga saat ini sudah beberapa tahap diselesaikan. Dimulai dari survei proses perizinan usaha kecil dan menengah di Kantor Wali Kota Depok pada 29 Juli 2017 dan survei perizinan pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat (IbM) di Kantor Kelurahan Pondok Petir.

Kegiatan berikutnya adalah Focus Group Discussion (FGD) I dengan tema Pengetahuan Masyarakat Tentang Minyak Atsiri Sereh dan Proses Produksinya serta Identifikasi dan Uji Mutu. Diskusi dipimpin dosen Farmasi UTA’45, Drs Victor Sahat Siringiringo, MSc pada 24 Mei 2017.

UTA’45 kemudian menggelar FGD II dengan tema Manfaat Minyak Atsiri yang dipimpin dosen Farmasi lain, Yelfi Anwar M Farm, Apt, pada 31 Mei 1975.

Selanjutnya, tim melakukan survei bibit sereh wangi dan alat destilasi di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro), Bogor, pada 7 Juni 2017.

Pada 14 Juni 2017, dilakukan lagi diskusi. FGD ketiga ini mengambil tema Pembentukan Unit Usaha dan Branding Usaha yang dibawakan Firman SSos, MA.

Kini tim tengah mempersiapkan alat destilasi (penyulingan) untuk kegiatan praktik uij coba produksi minyak atsiri sereh dengan mitra dan masyarakat Pondok Petir.