Semangat bela negara ini, kata Menhan, diperlukan bangsa Indonesia untuk menghadapi derasnya fenomena dan persaingan mempertahankam eksistensi bangsa dalam era globalisasi yang syarat dengan persaingan ekonomi dan ketergantungan satu dengan yang lain.
Menurut Menhan, seiring dengan perkembangan global semakin disadari bahwa pertahanan negara tidak cukup dilakukan melalui pendekatan aspek militer semata, namun diperlukan Wawasan Kebangsaan yang kuat agar tidak terpengaruh oleh provokasi Ideologi-ideologi asing.
“Hanya dengan kesadaran untuk membela negara, kita akan mampu berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara,” tegasnya.
Menhan berharap dengan penerapan kesadaran Bela Negara ini, bangsa Indonesia akan memiliki kesadaran untuk mengamankan dan melestarikan Pancasila sebagai jati diri sekaligus sebagai benteng yang kuat guna menjaga keutuhan NKRI.
“Esensi dari kesadaran Bela Negara ini pada hakekatnya adalah untuk membentuk anak bangsa sebagai ‘The Man Behind the Gun’ yang berkarakter serta memiliki sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai luhur bela negara,” tuturnya.
Untuk diketahui, nilai-nilai luhur Bela Negara meliputi Cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal baik psikis maupun fisik.
Lebih lanjut, Menhan mengatakan bahwa mahasiswa merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan. Untuk itu, sebagai generasi masa depan haruslah terus berusaha menjadi generasi yang maju, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta teruslah berkarya.
”Selain itu, harus memiliki kekuatan integritas kepribadian yang Pancasilais, mental yang kokoh dan pantang menyerah untuk berjuang demi kemajuan bangsa dan negara sangat penting di tanamkan sejak dini kepada generasi muda Indonesia.(Tyo Pribadi)