Keterbatasan Sarana Prasarana, FDS Sulit Diterapkan di Bekasi

Loading

BEKASI (IndependensI.com) – Pemerintah Kota Bekasi tidak memaksakan penerapan konsep Full Day School (FDS) di sekolah-sekolah. Itu diakibatkan keterbatasan sarana prasarana pendidikan yang masih dihadapi. Meski demikian, konsep FDS ini sudah diterapkan pada sekitar 70 persen sekolah di Kota Bekasi.

“Sebenarnya sudah lama konsep tersebut diterapkan di Kota Bekasi. Sekolah hanya lima hari dalam seminggu dan setiap harinya jam belajar berlangsung hingga sore. Jadi saat ada wacana FDS ini tidak terlalu menimbulkan gejolak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Ali Fauzi, Rabu (16/8/2017).

Sekolah-sekolah yang sudah menerapkan konsep FDS itu, kebanyakan ada pada jenjang SMP yang sudah lengkap sarana dan prasarananya. “Disebut lengkap karena di sekolah bersangkutan tidak lagi ada sistem ‘shift’. Semua siswa masuk pagi sehingga bisa belajar hingga sore hari,” katanya.

Begitu Kurikulum 2013 diberlakukan, ungkapnya, konsep FDS pun kian dikuatkan karena kurikulum tersebut tidak mengenal sistem belajar ‘shift’. Hanya untuk jenjang SD, konsep FDS belum banyak diterapkan. Utamanya pada sekolah-sekolah negeri yang masih serba terbatas sarana dan prasarananya.

SD di Kota Bekasi kebanyakan belum berimbang antara jumlah murid dengan ketersediaan ruang kelas sehingga konsep FDS belum bisa diterapkan, katanya.

Untuk menerapkan FDS ini di semua sekolah, mau tak mau, sarana prasarana pendukung semisal ruang kelas harus ditambah agar memadai dengan jumlah siswa yang ditampung. Maka kebijakan Pemkot Bekasi, tidak memaksakan sistem FDS ini. (jonder sihotang)