(Dokumentasi UTA'45)

Membangun Semangat Antikorupsi di Lingkungan Birokrasi

Loading

BOGOR (IndependensI.com) – Korupsi masih saja terjadi meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering menggelar operasi tangkap tangan. Para pelaku sepertinya tidak peduli bahwa kejahatan itu merugikan orang banyak dan melanggar undang-undang.

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45), yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, prihatin terhadap masalah ini. Kelompok 2 dan Kelompok 8 berusaha membangun semangat antikorupsi lewat workshop di Desa Cileuksa.

Anton Sudanto, SH, MH, yang menjadi dosen pembimbing lapangan Kelompok 2 dan 8, menyajikan materi antikorupsi di hadapan warga desa pada 11 Agustus 2017 lalu. Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Desa Cileuksa U Ruhyadi dan kader desa beserta jajarannya, dan 21 orang warga. Penyajian dilakukan selama satu jam mulai pukul 14.30 WIB.

Dalam pemaparan yang disampaikan Anton, terdapat empat pendekatan yang ada dalam Pendidikan Antikorupsi, pendekatan aparatur hukum, business approach (goal-in project), pasar/ekonomi (monopoli), budaya korupsi harus ditebas.

“Membangun sikap antikorupsi di lingkungan masyarakat dan birokrasi bukan merupakan sikap yang mudah dilakukan. Sebab, korupsi dapat terjadi atas dasar kewenangan dan kesempatan yang dimiliki setiap orang terutama pejabat di birokrasi. Namun sikap korupsi dapat dicegah melalui pendidikan dini tentang pentingnya sikap anti korupsi terutama dari lingkungan keluarga,” Kata Anton.