Seorang warga Las Vegas, Dashenka Giraldo, menyalakan lilin di tempat peringatan korban penembakan oleh Stephen Paddock di Las Vegas, AS, Rabu (4/10/2017). Penembakan yang terjadi pada 1 Oktober 2017 itu menewaskan 58 orang dan melukai lebih dari 400 orang. (AFP)

Pacar Jagal Las Vegas Bantah Tahu Rencana Serangan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Marilou Danley membantah mengetahui rencana aksi jagal Las Vegas yang juga kekasihnya, Stephen Craig Paddock.

Danley mengatakan tidak tahu menahu bahwa kekasihnya, yang disebutkannya sebagai laki-laki yang “tenang dan perhatian”, merencanakan penembakan yang menewaskan puluhan orang.

Paddock menghujani kerumunan penonton konser musik country dengan tembakan dari kamarnya di hotel Mandalay Bay, Minggu (1/10/2017) malam waktu setempat. Sebanyak 58 orang dilaporkan tewas dan 489 orang lainnya terluka.

Dalam pernyataan yang dibacakan pengacaranya, Matthew Lombard, Rabu (4/10/2017), Danley mengatakan bahwa dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi.

Marilou Danley

“Saya mengenal Stephen Paddock sebagai orang yang baik, perhatian, dan tenang. Saya mencintai dia dan berharap bisa hidup tenang bersama dia di masa depan,” kata Danley.

“Dia tidak pernah mengatakan apa pun kepada saya atau melakukan apa pun yang bisa membuat saya menduga peristiwa mengerikan seperti ini bisa terjadi,” ujarnya.

Danley juga membantah bahwa dua pekan lalu Paddock memberi tahu bahwa dia menemukan tiket pesawat murah untuk menerbangkan Danley pulang kampung ke Filipina dan mengirim uang untuk membeli rumah di sana.

Danley mengatakan bahwa saat itu Paddock sudah berniat putus dengan dia.

“Tidak pernah terbersit dalam pikiran saya bahwa dia merencanakan tindak kekerasan terhadap siapa pun,” kata Danley, warga negara Australia keturunan Filipina yang pindah ke Amerika Serikat 20 tahun lalu untuk bekerja di Las Vegas.

Otoritas keamanan AS hingga saat ini belum tahu bagaimana seorang penjudi dan mantan akuntan bisa membawa begitu banyak senjata api di kamar hotelnya dan melancarkan serangan mematikan.

Penyelidik mengatakan penembakan tampaknya sudah direncanakan dengan matang. Paddock memasang kamera di lubang intip di pintu kamar hotelnya dan dua kamera lagi di lorong dekat kamarnya.

Serangan berlangsung sekitar 10 menit. Tapi Paddock baru dipastikan tewas lebih dari satu jam kemudian, kata Sherriff Las Vegas Joseph Lombardo.