JAKARTA (IndependensI.com) – Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan liga tetap berjalan sesuai dengan jadwal meski dalam perjalanannya banyak dinamika yang terjadi termasuk polemik antar suporter maupun dinamika di lapangan saat pertandingan.
“Liga jalan terus. Namun, kami akan berupaya untuk meminimalisir insiden di lapangan,” kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi seperti dikutip Antara, Senin (16/10). Kompetisi sepak bola Indonesia saat ini memang diuji. Berbagai kejadian muncul mulai dari kejadian pemukulan terhadap wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 antara Madura United melawan Borneo FC beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh oknum suporter.
Tidak hanya itu, dalam dua pekan terakhir terjadi dua orang meninggal. Yang pertama adalah suporter Persita yang meninggal setelah terjadi keributan dengan pendukung tim PSMS Medan pada babak delapan besar kompetisi Liga 2 di Stadion Persikabo Cibinong Bogor.
Yang kedua adalah meninggalnya penjaga gawang Persela Lamongan yaitu Choirul Huda saat mengawal timnya menghadapi Semen Padang. Meninggalnya pemain senior ini ditengarai kurang maksimalnya sistem pertolongan pertama di lapangan. Namun, PSSI menegaskan jika pertolongan pada pemain dengan nomor punggung 1 ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur. Meski demikian, induk organisasi sepak bola ini tetap akan melakukan evaluasi terkait prosedur penanganan pemain.
“Penanganan Choirul Huda dilakukan sesuai prosedur. Dievakuasi dan dilanjutkan tindakan ke ICU. Semuanya dilakukan dengan baik,” kata pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad itu. Terkait kelanjutan Liga 2, Edy Rahmayadi menegaskan pihaknya akan kembali mempelajari sistem babak delapan besar. Hal ini dilakukan untuk mengeliminir kejadian di lapangan seperti yang terjadi sebelumnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menambahkan, apa yang disampaikan oleh Edy Rahmayadi sudah sesuai kondisi yang ada. Menurut dia, salah satu yang dikaji ulang adalah lokasi babak delapan besar Liga 2. PSSI menginginkan lokasi pertandingan krusial ini dilakukan di tempat netral. “Kami akan memanggil PT liga untuk membahas hal ini. Rencananya, pertemuan kami lakukan 20 Oktober,” kata pria yang akrab dipanggil Jokdri itu.
Persaingan di Liga 2 memang berlangsung ketat. Bukan hanya di papan atas, pertandingan play off juga berlangsung sengit. Bahkan pada pertandingan play khusus antara Persewangi melawan PSBK Blitar di Stadion Kanjuruhan, Malang, beberapa waktu juga berlangsung ricuh.