JAKARTA (IndependensI.com) – Sejak diresmikan pada Februari 2017, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gondangdia telah menjadi rumah buat Sekolah Kolong Cikini (Sekoci).
Pendiri Sekoci, Ajeng Satiti Ayuningtyas, berharap gubernur baru DKI Jakarta, Anies Baswedan, meneruskan program yang sudah terbukti berjalan dengan baik, termasuk RPTRA.
“Kami amat bersyukur dengan dibangunnya RPTRA Gondangdia ini. Kami jadi punya tempat yang memadai untuk mengajar,” kata Ajeng kepada IndependensI.com di fasilitas umum yang terletak di kolong rel Commuter Line antara Stasiun Cikini dan Stasiun Gondangdia itu, Sabtu (21/10/2017).
“Dulu kami mengajar anak-anak ini benar-benar di kolong rel, dekat timbunan sampah. Jika hujan turun, kami kehujanan. Begitu RPTRA Gondangdia dibuka, Sekoci mengajukan permohonan untuk menggunakannya seminggu sekali, setiap Minggu sore,” kata Ajeng.
“Kami berharap gubernur DKI yang baru mau meneruskan program RPTRA. Sebab kami melihat dan merasakan betul manfaat dari RPTRA seperti yang ada di Gondangdia ini,” ujar alumnus Universitas Padjadjaran itu.
Ajeng tergerak mendirikan Sekoci pada Mei 2015 setelah kaget mendengar entengnya anak-anak mengucapkan kata-kata kasar. “Anak-anak jalanan ini menjadi seperti itu karena kurang perhatian. Saya dan teman-teman dari Unpad terpanggil untuk mengajari mereka,” ujarnya.
Awalnya Sekoci hanya diawaki oleh empat orang. Kini, total ada 20 orang yang ikut mengajar. Jumlah anak yang diajar mencapai 30 orang, berusia 4-17 tahun.
Sekoci punya dua kegiatan utama yaitu Mendarat (Mendongeng dan Belajar Santai) dan Berlayar (Belajar dan Jalan-jalan Yuk, Ramai-ramai).
“Mengajari anak-anak untuk hidup sehat dan beretika tidak mudah. Mereka perlu diajari lewat mendongeng. Kami juga ingin menanamkan rasa cinta terhadap Tanah Air. Karena itu dalam kegiatan Berlayar mereka diajak mengunjungi museum-museum yang ada di Jakarta dan ke Taman Mini Indonesia Indah,” kata Ajeng.
Sekoci menerima dukungan dari Bigo Live berupa donasi sebesar Rp84 juta. Ajeng mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk beasiswa, perawatan kesehatan, dan program Berlayar.
Bantuan diserahkan oleh Country Manager Bigo Live Indonesia, Kelly Zhang.
“Ini hari yang khidmat dan menggembirakan buat kami. Selain memberikan donasi, kami juga dapat berinteraksi langsung dengan anak-anak dan berbagi pengetahuan,” kata Zhang.
Bigo juga memberikan pemeriksaan kesehatan untuk anak-anak yang dilakukan oleh dokter Ganesha Shamsudin dan dokter Sheila Salsabila. Kedua dokter itu juga memberikan penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat.
Anak-anak antusias mengikuti kegiatan ini terutama dengan hadirnya Aviwkila. Band duo ini adalah salah satu broadcaster di platform Bigo Live yang kini sudah menjadi penyanyi profesional.