JAKARTA (IndependensI.com) – Tahun ini Blue Tee Golf Club genap berusia 16 tahun. Diakui atau tidak perkumpulan golf yang satu ini adalah perkumpulan golf yang berani “mendobrak” tradisi, yang sebelumnya tidak pernah ada yang melakukannya.
Salah satunya adalah menampilkan sebuah “performance” yang biasa dipertunjukkan di tempat-tempat hiburan malam kelas atas yang ada di Ibu kota.
Namun, “performance” yang sangat eksklusif dan hanya bisa “dikonsumsi” oleh publik yang telah berusia 17 tahun ke atas, yang beberapa tahun lalu sempat enjadi trend di lingkungan perkumpulan golf lainnya tersebut, sekarang sudah dihilangkan.
“Kenapa pada saat itu kami mempertunjukkan tontonan yang biasa tersaji di tempat-tempat hiburan malam di panggung acara clossing ceremoni HUT Blue Tee, semata hanya untuk memberi hiburan segar kepada para pemain setelah mereka bermain golf sebanyak 18 hole yang melelahkan. Selain itu kami juga menampilkan permainan kims,” tutur Dian Mariyun – salah satu pendiri Blue Tee Golf Club – kepada IndependensI.com sepekan lalu saat dalam perjalanan menuju Rancamaya Golf & Country Club, yang akan menjadi tempat penyelenggaraan HUT Blue Tee pada Rabu (15/11/2017) yang akan datang.
Tapi seiring perjalanan waktu – sebagaimana yang kemudian diungkapkan Dian Mariyun – hiburan “khusus untuk usia 17 tahun ke atas” tersebut ditiadakan sama sekali demi kepatutan yang harus dijunjung tinggi dalam olahraga golf sesuai dengan Rule dan Etika.
Apalagi setelah Kapten Blue Tee tersebut mulai dilibatkan dalam kepengurusan golf di Pengprov PGI dan PB PGI. “Yang masih dipertahankan tinggal permainan kims,” tagasnya.
Pada HUT ke-16 Blue Tee tahun ini, Hemat Sirait, yang telah tujuh tahun namanya tercatat sebagai anggota perkumpulan tersebut, mendapat kepercayaan sebagai Ketua Panitia. “Ini adalah suatu kehormatan buat saya,” katanya saat ditemui IndependensI.com seusai Wakil Kapten Blue Tee tersebut main golf “Rebo”-an bersama anggota yang lain.
“Di perkumpulan golf ini selain banyak anggota yang berasal dari lingkungan pejabat dan publik figur juga tidak sedikit para entrepreneur sukses di negeri. Mereka adalah orang-orang pinter, intelek dan hebat-hebat semuanya,” papar Sirait.
“0leh karena itu, selain saya merasa penunjukan saya sebagai ketua panitia adalah suatu kehormatan, saya juga harus belajar kepada para pendahulu saya terutama mereka yang petnah dipercaya sebagai ketua panitia HUT Blue Tee pada tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.
Yang jelas, pada HUT ke-16 Blue Tee, menurut Hemat Sirait, pihaknya tidak melibatkan pihak luar untuk menjadi sponsor. “Pada HUT Blue Tee tahun ini azas kekeluargaan lebih kami utamakan agar nuansa dari kita untuk kita dapat lebih dirasakan,” katanya.
Hemat Sirait menegaskan bahwa apabila pihaknya tidak melibatkan sponsor dari luar dan lebih mengutamakan dukungan dari internal Blue Tee sendiri bukan berarti dia dia tidak memerlukannya.
“Tapi, kalau secara internal kami mampu, kenapa mesti harus melibatkan pihak luar… Mohon dicatat bahwa kami sama sekali tidak menafikan keberadaan pihak luar. Tidak sama sekali… Kami hanya ingin menggali potensi yang ada di internal kami sendiri,” katanya.
Dan, ternyata apa yang dibutuhkan untuk mendukung terlaksananya HUT Blue Tee tahun ini, semuanya tercover!
“Secara pribadi saya percaya bahwa pribadi lepas pribadi yang berhimpun di dalam perkumpulan golf ini adalah orang-orang yang sangat peduli,” tegasnya.
Paling tidak, walaupun tidak melibatkan pihak luar yang berkaitan dengan masalah sponsorship, pada event HUT Blue Tee tahun ini di setiap par #3 tetap disediakan hadiah kendaraan roda empat dari brand-brand ternama – seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya – dan pada upacara penutupan pun disediakan hadiah tiga buah motor bagi yang beruntung dalam grand lucky draw.
“Semua hadiah tersebut adalah sumbangan dari anggota termasuk sumbangan dana yang, rasanya tidak perlu saya ungkapkan di sini, karena memang bukan merupakan suatu masalah yang harus diketahui oleh publik,” kata Hemat Sirait sambil tersenyum penuh arti.
Seperti tahun-tahun sebelumnya format pertandingan yang dipergunakan adalah stroke play on handicap.
Jumlah peserta yang akan berkompetisi untuk memperebutkan juara BGO dan BNO diperkirakan sebanyak 120 orang yang terdiri dari members dan guest.
Selain mendapat trofi, para juaranya, baik BGO dan BNO maupun Best Nett 1 sampai 3 – dari kelompok members dan guest – juga mendampat hadiah pendamping berupa voucher.
“Kami memang tidak membeda-bedakan juaranya,” ujar Dian Mariyun sambil menambahkan:
“Khusus hadiah pendamping berupa voucher tersebut adalah bagian dari kepedulian kami agar para istri yang suaminya menjadi juara dalam turnamen golf HUT Blue Tee bisa ikut menikmat jerih payah yang telah diperoleh sang suami.”
Sementara, Hemat Sirait, mengungkapkan bahwa pihaknya hanya melanjutkan sistem kerja para pendahulunya agar apa yang dikerjakannya dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh anggota Blue Tee Golf Club.
“Puji Tuhan… Apa yang kami rencanakan berjalan lancar seperti yang diharapkan… Kiranya pada hari “H”-nya nanti pun semuanya bisa menyenangkan semua pihak yang terlibat dalam hari jadi Blue Tee tahun ini…” Hemat Sirait mengakhiri keterangannya kepada IndependensI.com. (Toto Prawoto)