Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi. (Dok/Ist)

Piala Presiden Mainkan Tim Liga 1

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi menegaskan, turnamen pra-musim Piala Presiden 2018 hanya untuk 18 tim Go-Jek Traveloka Liga 1. Namun karena sifatnya tidak wajib, ketika dalam prosesnya ada klub Liga 1 yang memutuskan tidak menjadi peserta, PSSI tidak akan mencari tim tambahan dari luar Liga 1.

“Kalau nanti yang ikut empat tim ya artinya langsung empat besar,” ujar Edy seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/12). Terkait turnamen tersebut, Edy mengungkapkan bahwa Piala Presiden 2018 akan digelar pada Januari 018 dan dijadikan ajang sebagai pemanasan menuju Liga 1 yang rencananya bergulir pertengahan Februari 2018.

Untuk menjalankan kompetisi yang sebelumnya sudah dilangsungkan pada tahun 2015 dan 2017 itu, PSSI kembali menunjuk politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait sebagai ketua panitia pengarah (steering committee/SC). Maruarar sendiri sudah ketua panitia pengarah Piala Presiden sejak dua edisi sebelumnya. Sebagai ketua SC, anggota DPR RI ini akan menunjuk lima sampai enam orang untuk bergabung di timnya.

Tugas terpentingnya sebagai SC adalah memutuskan siapa yang menjadi operator pelaksanaan Piala Presiden 2018. Sebagai informasi, Piala Presiden 2017 langsung berada di bawah PSSI, sementara dua tahun sebelumnya dioperatori oleh swasta. “Kami akan berusaha agar turnamen ini meningkat kualitasnya. Selain itu, kami juga ingin ada peningkatan hadiah tetapi semuanya nanti diputuskan setelah PSSI menemui Presiden Joko Widodo,” tutur Maruarar.

Piala Presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015, tepatnya tanggal 30 Agustus-18 Oktober 2015. Sebanyak 16 klub terlibat di dalamnya, terdiri dari 13 klub dari QNB League (liga tertinggi ketika itu) dan tiga klub dari Divisi Utama dengan operator oleh operator Mahaka Sports and Entertainment. Pada edisi pertama ini, Persib Bandung menjadi juara setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. Tujuan awal dilaksanakannya kompetisi tersebut adalah untuk mengisi kekosongan kejuaraan sepak bola di Indonesia akibat adanya sanksi dari FIFA.

Berbeda dengan tahun 2015, pada pelaksanaan tahun 2017 tepatnya 4 Februari-12 Maret, Piala Presiden dilaksanakan sepenuhnya oleh PSSI dengan dukungan beberapa sponsor. Federasi membentuk kepanitiaan yang akan bekerja sama dengan panitia lokal di tempat pertandingan. Juara di edisi kedua ini adalah Arema FC setelah mengalahkan Pusamania Borneo FC dengan skor 5-1 di partai final.