Foto bertanggal 4 Oktober 2017 ini memperlihatkan jendela Hotel Mandalay Bay, Las Vegas, yang pecah setelah Stephen Paddock menembaki kerumunan orang pada 1 Oktober 2017. (AFP)

FBI Kejar Tersangka Baru Penembakan Las Vegas

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Biro Penyelidikan Federal AS (FBI) mengejar tersangka baru kasus penembakan Las Vegas yang terjadi pada Oktober 2017.

Pelaku penembakan, Stephen Paddock, bunuh diri setelah menembaki penonton konser dari kamar hotelnya. Pembantaian yang dilakukan laki-laki berusia 64 tahun itu menewaskan 58 orang. peristiwa ini pun menjadi penembakan massal paling mematikan sepanjang sejarah AS.

Sheriff Clark County, Joe Lombardo, mengatakan pada jumpa pers Jumat (19/1/2018) bahwa “FBI tengah mengejar seseorang terkait kasus itu”. Namun Lombardo mengaku tidak bisa merinci siapa orang yang dimaksud. Dia sendiri yakin pelakunya hanya Paddock.

“Saya tahu dan yakin bahwa hanya ada satu tersangka yang membunuh 58 orang dan melukai ratusan orang lagi. Semua bukti yang ditemukan dalam kasus ini mendukung teori tersebut,” kata Lombardo.

Dia menduga tuduhan dialamatkan ke pacar Paddock, Marilou Danley.

Paddock adalah pensiunan akuntan yang punya kegemaran bermain poker. Dia juga diketahui mengonsumsi Valium untuk mengatasi kecemasan.

Stephen Paddock

“Dia kehilangan uang dalam jumlah besar sebelum 1 Oktober,” kata Lombardo yang menduga hal itu menjadi salah satu faktor di balik serangan yang dilancarkan Paddock.

Sheriff Clark County itu mengutarakan pendapatnya atas laporan awal kasus ini, setebal 80 halaman, yang segera dipubikasikan. Laporan tersebut juga termasuk hasil pemeriksaan lebih dari 20.000 jam rekaman video.

Laporan ini merangkum rangkaian peristiwa mulai 17 September 2017, saat Paddock check-in di hotel lain di Las Vegas, dan berakhir pada 1 Oktober 2017 ketika dia melepas tembakan dari lantai 32 hotel.

“Laporan ini tidak akan menjawab setiap pertanyaan atau menjawab pertanyaan terbesar seperti alasan dia melakukannya,” kata Lombardo.

“Tidak ada pesan bunuh diri atau manifesto atas tindakannya. Tidak ditemukan juga alasan ideologis dan radikalisasi,” ujarnya.

ISIS mengklaim bahwa Paddock adalah salah satu “tentara”-nya. Tapi penyelidik mengatakan bahwa mereka tidak menemukan kaitan Paddock dengan gerombolan ekstremis mana pun.

Berdasarkan penyelidikan atas penggunaan komputer Paddock, ditemukan bahwa pelaku sering mencari informasi tentang senjata api dan tim elite polisi. Penyelidik juga menemukan “banyak foto pornografi anak,” kata Lombardo.

Paddock Memang Berencana Bunuh Orang Sebanyak Mungkin

Saudara laki-laki Paddock, Bruce, ditangkap di Las Vegas pada Oktober 2017 atas tuduhan pornografi anak, sebagai bagian pengusutan kasus penembakan Las Vegas.

Stephen Paddock menumpuk banyak senjata api di kamarnya di Hotel Mandalay Bay sebelum melepas tembakan ke arah festival musik country yang dihadiri sekitar 22.000 orang. Selain 58 orang tewas, ratusan orang lain terluka. Setidaknya 422 orang mengalami luka karena tembakan.

Total jumlah korban luka adalah 851 orang, termasuk mereka yang cedera karena terdorong dan terinjak di tengah kepanikan.