CIREBON (IndependensI.com) – Wali Kota Cirebon, Nazrudin Azis akan berupaya akan mempertahankan lahan produktif pertanian di Kota Cirebon. Lahan produktif milik masyarakat pun diminta untuk tidak dijual kepada pengembang perumahan.
Hal tersebut diungkapkan Nasrudin Azis, usai melakukan panen cabai merah di lahan seluas lebih kurang 5,5 hektar di RT 6 RW 19 blok Sipanggang, Lohbunta, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Selasa, (23/1/2018).
“Saya bangga, di tengah-tengah pesatnya pembangunan di Kota Cirebon masih ada lahan pertanian ini,” ungkap Azis.
Apalagi hasil panen cabai merah tersebut dijual ke sejumlah pasar baik di Pasar Jagasatru, Kota Cirebon hingga dikirim ke Bandung. Padahal saat ini Kota Cirebon sudah dikenal sebagai kota metropolitan yang sangat pesat pembangunannya.
Ini berarti, lanjut Azis, masyarakat Kota Cirebon tidak melupakan jati diri sebagai bangsa yang agraris. Untuk itu Azis pun berjanji akan mempertahankan lahan-lahan produktif yang dimiliki oleh pemerintah agar tidak beralilh fungsi.
Lahan-lahan produktif tersebut akan tetap dipertahankan sebagai lahan pertanian. “Kepada masyarakat yang memiliki lahan produktif pun saya berharap tidak dijual,” pinta Azis. Sehingga lahan tersebut nantinya tetap bisa ditanam untuk kebutuhan pangan warga.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, Maharani Dewi mengungkapkan jika panen hari ini merupakan panen ketiga yang mereka lakukan. “Lahan ini dikelola oleh kelompok tani Cipanggang Jaya yang anggotanya 5 orang,” ungkap Maharani.
Saat pertama kali melakukan panen, sekitar 10 hari yang lalu berhasil didapatkan 1,3 ton, panen kedua didapatkan 4,2 ton. “Sedangkan hari ini belum dihitung karena masih dilakukan panen,” ungkap Maharani.
Diakui Maharani, Kota Cirebon bukan merupakan produsen cabai merah. “Kita menanam sesuai dengan posisi lahan yang ada,” ungkapnya.
Namun dengan menanam cabai merah ini, hasil yang didapatkan kelompok tani binaan DPPKP Kota Cirebon cukup bagus. Hanya saja mereka menekankan agar petani pintar-pintar melihat waktu panen. “Kalau sudah banyak yang panen, bisa ditunda dulu beberapa hari agar harga tidak jatuh,” ungkap Maharani.
Sementara itu Boni, ketua kelompok tani Sipanggang Jaya, mengungkapkan sekalipun di lahan yang tidak terlalu luas, namun hasil yang didapatkan dari panen cabai merah ini cukup lumayan untuk kehidupan mereka. “Tapi kami juga harus pintar-pintar melihat saat panen,” ungkapnya.
Panen akan ditunda jika sudah banyak petani yang memanen cabai merah. “Cabai merah tidak akan membusuk, bisa tahan hingga 2 minggu,” ungkap Boni. (Putra)