JAKARTA (IndependensI.com) – Raja Salman bin Abdulaziz al Saud mencopot sejumlah komandan militer papan atas Arab Saudi termasuk kepala staf gabungan, Senin (26/2/2018).
Riyadh tidak mengeluarkan alasan resmi pergantian mendadak ini. Tapi keputusan ini muncul setelah Pangeran Mohammed bin Salman mendorong reformasi militer dan pemberantasan pemberotakan Huthi yang sudah mencapai tahun ketiga.
“Jenderal Abdul Rahman bin Saleh al-Bunyan, Kepala Staf, diberhentikan dari dinasnya,” kata kantor berita Saudi, SPA. Lembaga itu menambahkan bahwa Fayyad al-Ruwaii ditunjuk sebagai pengganti.
Al-Bunyan dicopot setelah dia membuka pameran senjata Industri Militer Arab Saudi (SAMI) di Riyadh. Pameran yang digelar perusahaan milik pemerintah itu diikuti sejumlah produsen senjata global.
“Transformasi militer sedang berjalan di Arab Saudi,” kata Theodore Karasik, penasihat senior di lembaga konsultan Gulf States Analytics.
“Perubahan ini dilakukan di tengah pameran SAMI, yang merupakan bagian penting dari rencana reformasi Pangeran Mohammed untuk membangun program pertahanan dalam negeri yang andal,” ujarnya.
Pangeran Mohammed, yang merupakan pewaris takhta Saudi, saat ini menduduki posisi menteri pertahanan. Dalam beberapa bulan terakhir, dia terus melakukan konsolidasi untuk meningkatkan kekuatan Saudi di bidang ekonomi dan militer. Dia juga melakukan reformasi di bidang kemasyarakatan.
Sang pangeran mendorong terbitnya berbagai kebijakan yang bersifat regional, termasuk intervensi ke Yaman sejak 2015. PBB menyebut konflik Yaman, yang melibatkan Iran, telah menyebabkan krisis kemanusiaan teburuk di dunia.
Lebih dari 9.200 orang tewas dalam konflik tersebut dan sekitar 2.200 orang Yaman lain meninggal karena cholera, menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Raja Salman juga mengeluarkan dekrit penunjukan sejumlah pejabat sipil untuk menduduki posisi penting seperti deputi menteri, wakil gubernur, dan penasihat mahkamah kerajaan. Tujuannya adalah meremajakan jajaran pemerintahan Saudi.
Tamadar bint Yousef al-Ramah ditunjuk sebagai deputi menteri perburuhan dan pembangunan sosial. Terpilihnya politikus perempuan ini adalah sesuatu yang jarang terjadi di untuk posisi senior di pemerintahan kerajaan konservatif itu.
Pangeran Turki bin Talal, saudara laki-laki miliarder Pangeran Al-Waleed bin Talal, ditunjuk sebagai deputi gubernur Provinsi Assir yang ada di belahan selatan.
Pangeran Al-Waleed, yang sering disebut sebagai Warren Buffett-nya Arab Saudi, menjadi satu dari sejumlah pangeran, menteri, dan miliarder, yang sempat ditahan di hotel mewah Ritz-Carlton di Riyadh. Mereka ditangkap atas tuduhan korupsi.
Hotel Ritz-Carlton dibuka kembali untuk umum mulai 11 Februari 2018, lebih dari tiga bulan setelah dijadikan penjara untuk para tahanan elite Saudi.
One comment
Comments are closed.