Foto bertanggal 25 Maret 2015 ini memperlihatkan CEO Facebook Mark Zuckerberg menjadi pembicara di Konferensi Tingkat Tinggi F8 di San Francisco, AS.

Zuckerberg Janji Perbaiki Facebook

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Bos dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, berjanji memperbaiki masalah yang dialami raksasa media sosial itu. Zuckerberg dan Facebook menuai kecaman setelah terungkapnya penyedotan informasi penggunanya oleh Cambridge Analytica.

“Kami punya tanggung jawab melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya kami tidak layak melayani Anda,” kata Zuckerberg di laman Facebook-nya, Kamis (22/3/2013).

Zuckerberg mengumumkan beberapa langkah baru untuk mencegah pembocoran data oleh pengembang perangkat lunak luar dan aplikasi buatan pihak ketiga. Pengguna akan punya lebih banyak kendali atas informasi mereka lewat toolbar khusus.

Zuckerberg mengatakan bahwa berbagai tindakan pengamanan sudah dilakukan sejak 2014 untuk mencegah penyalahgunaan seperti yang terungkap pekan lalu.

“Tapi kami juga berbuat kekeliruan. Masih banyak yang harus dilakukan. Kami harus melangkah maju dan melakukan lebih banyak lagi,” ujarnya.

Skandal ini merebak setelah seorang mantan karyawan Cambridge Analytica (CA) mengatakan perusahaan itu menciptakan profil psikologis dari 50 juta pengguna Facebook. Masalahnya, pengguna tidak diberi tahu bahwa informasi tentang diri dan teman-teman mereka disedot untuk kepentingan klien CA.

CEO Cambridge Analytica Diskors Terkait Skandal Facebook

Penyedotan informasi secara diam-diam itu dilakukan menggunakan aplikasi prediksi kepribadian buatan peneliti bernama Aleksandr Kogan. Aplikasi tersebut diunduh oleh sekitar 270.000 orang tapi mampu menggali data tentang teman-teman mereka tanpa izin.

Facebook mengatakan bahwa CA mungkin tidak menghapus data yang dikumpulkan secara tidak sah.

“Sudah terjadi pelanggaran kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica, dan Facebook. Terjadi juga pelanggaran kepercayaan antara Facebook dan orang-orang yang berbagi informasi dengan kami dan berharap kami melindunginya Kami harus memperbaikinya,” kata Zuckerberg.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mendesak Facebook dan CA bekerja sama dengan komisi informasi negaranya dalam penyelidikan atas skandal ini.

“Skandal ini amat mencemaskan. Rakyat harus mengetahui bagaimana informasi pribadinya digunakan,” kata May seperti dikutip kantor berita AFP.

Saham Facebook mulai pulih setelah dua hari sebelumnya anjlok yang menyebabkan valuasinya merosot sekitar US$50 miliar. Pada perdagangan Rabu (21/3/2018), saham Facebook naik tipis 0,74 persen.

Cara Aman Hapus Akun Facebook

Analis dari Pivotal Research, Brian Wieser, mengatakan Facebook “memperlihatkan gejala salah kelola secara sistemik” yang mungkin terjadi dari pertumbuhan perusahaan yang terlalu cepat.

“Investor kini harus mempertimbangkan apakah perusahaan itu tumbuh dalam tingkat yang wajar atau tidak,” kata Wieser dalam makalahnya.

One comment

Comments are closed.