Cyber Secret Investigation

GratisIn Ganjar-Mahfud, CSI Gelar Pelatihan Digital Gunakan Media Sosial

Loading

JAKARTA (INDEPENDENSI.COM)- Relawan pendukung pasangan Calon Presiden 2024 dengan nomor 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Cyber Secret Investigation (CSI), menggelar pelatihan digital bertemakan “Kreatif dan Sehat Ala Gen Z, Millenial dan Sahabat Spesial Menggunakan Media Sosial” di Jalan Wijaya I No 24, Kebayoran Baru, Sabtu (20/1/2024).

Pelatihan yang didukung Rumah Aspirasi Ganjar Mahfud Presiden 2024/Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres TKRPP PDI Perjuangan (TKRPP) tersebut mendorong proses digitalisasi bisa dirasakan dan diadaptasi, khususnya  sahabat spesial. Dengan demikian, mereka melek digital secara sama atau sejajar dengan sahabat lainnya.

“Kita tahu banyak sekali perundungan, hoax dan bullying di ruang digital. Sehingga kita tergerak memberikan pelajaran dan edukasi kepada teman-teman bahwa ada dampak negatif dan positif yang nantinya bisa menjadi bekal di masa depan,” papar Darma Munir, Ketua Umum CSI, kepada awak media.

Sedangkan untuk targetnya sendiri, Darma Munir melanjutkan, setelah melakukan pelatihan, teman spesial ini bisa membagikannya kembali dan menjadi sebuah gerakan sosial yang terus bergulir. Sehingga kedepannya, lebih percaya diri bahwa di media sosial (medsos) tidak hanya ada dampak negatif tetapi juga banyak dampak positif yang diambil.

Dengan mengajak dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasi digital di tengah sebaran disinformasi di media sosial dan aplikasi pesan instan, akan ada banyak manfaatnya. Sebab, literasi digital mampu meningkatkan kemampuan berpikir lebih kritis dalam memahami dan memilah informasi yang lebih valid.

“Medsos itu ada dampak negatif dan positifnya, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan yang positif. Nah kegiatan ini diadakan untuk membuka wawasan dan pengetahuan dari sahabat spesial bahwa ada hal yang menghantui soal perkembangan teknologi yang ada saat ini. Jika tidak mawas diri dan orang tua juga tidak bisa mengawasi maka pertumbuhan AI itu akan menjadi momok yang menakutkan apa tidak. Jadi AI juga sangat  bagus, baik dan efektif serta banyak sekali dikembangkan bahkan AI ini mampu untuk mengeksplor apa yang ada di sekitar kita. Dan kegiatan ini juga merupakan salah satu visi misi Pak Ganjar Pranowo, yaitu tentang edukasi dan pendidikan yang harus disebar luaskan pendidikan ini,” tambahnya.

Dikatakannya lagi, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan cita-cita mencapai Indonesia Emas tidak akan tercapai jika tanpa strategi. Untuk itu, Ganjar menekankan digitalisasi sebagai kunci mewujudkannya.

Ganjar pun menyarankan masyarakat untuk mengasah kemampuan diri melalui wadah kreatif yang didukung dengan pendidikan dan pelatihan.

Bahkan Ganjar menekankan, Indonesia harus bisa menyiapkan generasi yang berkualitas global melalui program digitalisasi. Masyarakat Indonesia membutuhkan kemampuan analytical thinking, creative thinking, resilience dan flexibility, dan agility. Dengan melek digital Indonesia menjadi generasi innovator.

Lebih jauh, sebagai bentuk dukungan dan komitmennya bersama Mahfud MD dalam memberikan fasilitas ke anak muda, Ganjar pun mengenalkan program GratisIn, yakni internet super cepat, gratis, dan merata di seluruh Indonesia.

Program itu juga bertujuan untuk menjamin persamaan hak terkait fasilitas internet gratis yang wajib merata dari Sabang sampai Merauke.

Sementara itu ditambahkan Psikolog Oryza Sativa, sangat penting mendorong generasi Indonesia makin cakap digital dengan cara mengenalkan, memahami, mengoptimalkan demi meningkatkan kualitas hidup. Kecukupan literasi digital yang dimiliki, dipaparkannya, mencegah dari keinginan membagi bermunculannya berbagai konten negatif, seperti radikalisme daring, jejaring teroris daring, berita palsu/hoaks, penipuan, ujaran kebencian dan perundungan siber.

“Misalnya saja kita sebagai relawan bagi Pak Ganjar-Mahfud, maka yang kita terima, kemudian disebar atau bagikan adalah berita positif, membangun, bukan konten sampah dan berdasarkan fakta, serta bukan sebaliknya. Kemudian kalau kita ingin merintis menjadi teknopreneur, maka sudah terfikirkan langkah-langkahnya,” tutupnya.(bud)