BPRS Patriot milik Pemkot Bekasi. (ist)

BPRS Pemkot Bekasi Alokasikan Pinjaman UMKM Rp 17 Miliar

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Patriot milik Pemerintah Kota Bekasi, kini mendorong terbentuknya komunitas industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara masif di wilayah setempat. Dalam hal itu, BPRS menyediakan alokasi dana pinjaman total Rp17 miliar.

“Persepsi pelaku UMKM kita saat ini masih home industry (industri rumahan), pada sejumlah daerah maju seperti Jawa Timur sudah bergeser pada komunitas industri,” kata Direktur Operasional BPRS Patriot Kota
Bekasi Asmawi di Bekasi, Selasa (3/4/2018).

Hal itu dikatakannya saat acara Kopi Darat 2 bersama 150 pelaku UMKM Jabodetabek di Pasar Proyek Trade Center Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur.

Dikatakan, komunitas industri dengan industri perumahan memiliki perbedaan dalam membuka peluang pasar di tengah masyarakat.

“Kalau komunitas industri itu lebih besar membuka peluang pasar. Misalnya dalam satu lingkungan ada warga yang membuat bungkusnya, yang lain membuat sablon, yang lain produksi barangnya dan dijual bermasa-sama secara bersinergi. Itu peluang pasarnya cukup luar biasa,” ujarnya.

Sementara persepsi industri rumahan, kata dia, terkesan lebih individual dalam membuka usaha, sehingga peluang pasar yang dibuka
terbatas pada kualitas satu produk saja.

“Kalau industri rumahan, misalnya warung klontong akan menimbulkan kecemburuan tetangganya. Tapi perhatikan kalau dalam satu lingkungan membuka jenis usaha yang sama, namun saling mendukung satu dengan yang
lain, akan justru efektif membuka peluang pasar sebagai sentra,” katanya.

BPRS Patriot saat ini sudah membuka cabang di 12 kecamatan se Kota Bekasi yang siap mendistribusikan bantuan permodalan dan
pendampingan usaha bagi UMKM pemula.

“Pada 2017 kita sudah menyiapkan alokasi permodalan hingga Rp17 miliar dan sudah berputar hingga Rp22 miliar.  Pada Tahun 2017 kita terbaik se Indonesia untuk tingkat BPRS dengan pertumbuhan aset 44 persen, laba sampai hampir 34 persen,” katanya.

Pihaknya membuka peluang bagi pengusaha UMKM yang butuh permodalan dengan mengajukannya kepada setiap kantor cabang modal maksimal Rp100 juta. “Bersama Pemkot Bekasi kami ada dana bergulir. Bagi hasilnya sekitar 4 persen per tahun,” katanya. (jonder sihotang)