Sudirman Said Kian Lelah Mencari Dukungan

Loading

IndependensI.com – Calon Gubernur Jawa Tengah yang didukung Gerindra, PKB dan PKS masih gamang. Pasalnya elektabilitas pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah ini sulit didongkrak jelang pencoblosan yang akan dilakukan pada 27 Juni 2018. Dalam berbagai jejak pendapat, dukungan kepada Sudirman Said-Ida Fauziah berada di bawah 20 persen.

Meskipun tidak akan diakui oleh Sudirman Said, kampanye hitam yang dilakukan dalam rangka menaikkan elektabilitasnya tidak membuahkan hasil. Di Pati dan Cilacap dicoba melakukan kampanye hitam dengan membuat selebaran yang mendiskreditkan Ganjar Pranowo dalam masalah e-KTP. Tapi upaya ini berakhir dengan kegagalan setelah ada pengakuan bahwa koordinatornya dibayar Rp 1 juta untuk menyebarluaskan selebaran-selebaran gelap.

Kemudian Sudirman Said berupaya mencari dukungan ke institusi-institusi organisasi keagamaan namun juga tidak kunjung membuahkan hasil. Dukungan simbolik tidak juga didapatkan sehingga hal ini menimbulkan kegamangan bagi Sudirman Said.
Sudirman Said melakukan lawatan PCNU Kota Semarang jalan Puspogiwang I No 47 Gisikdrono Semarang Barat Kota Semarang Sabtu (28/04/2018), ia menyatakan sagat relevan bila Pemerintah memperhatikan lembaga pendidikan pesantren, madin, TPQ dan sejenisnya. “Kalau dulu (saya) pernah mendapat kesempatan membantu pemerintah benahi pertamina dan sebagainya, siapa tahu saya diterima juga benahi Jawa Tengah” kata Sudirman.

Setelah melakukan basa basi politik, Sudirman Said berupaya menyampaikan pesan politik dalam pertemuan dengan PCNU Semarang. Menutup acara silaturrahmi, Sudirman berkata, “Prioritas nomer setunggal niku jaga kerukunan, dan jaga kekompakan. Urusan pilihan gubernur niku urusan nomer kaleh,” demikian ia mengutip pesan Gus Yusuf Chudlori (Prioritas nomer satu adalah menjaga kerukunan dan menjaga kekompakan, urusannpilhan gubernur itu urusan yang kedua).

Sayangnya pesan politik ini ditanggapi secara dingin sehingga seolah bertepuk sebelah tangan karena pengurus PCNU ingin netral dan tidak memberikan dukungan kepada pasangan ini. Rois Syuriah PCNU Kota Semarang, KH Hanif Ismail dalam kesempatan tersebut berharap semoga apa yang diperjuangkan oleh Sudirman Said dalam memajukan jawa tengah dan memberikan manfaat yang bagi masyarakat mendapatkan ridla Allah SWT. Dengan adanya silaturrahim tersebut, ia menegaskan bahwa NU tetap netral, tidak terkait dengan kontestasi politik, dan karakter NU selalu terbuka bagi siapa saja.

Akibatnya Sudirman Said kembali gagal memperoleh dukungan simbolis dari NU. Masyarakat Jawa Tengah sejauh ini memang tidak melihat hal nyata yang telah dilakukan oleh Sudirman Said selain hanya mahir beretorika dan membungkus dirinya dengan pencitraan semata.  Sudirman Said seperti berburu dengan waktu dan kian kelelahan guna meraih dukungan.

One comment

  1. I love your blog.. very nice colors & theme. Did you create this website yourself? Plz reply back as I’m looking to create my own blog and would like to know wheere u got this from. thanks

Comments are closed.