Para pemain Kroasia merayakan kemenangan atas Rusia pada perempat final Piala Dunia 2018 di Sochi, Rusia, Minggu (8/7/2018) dini hari WIB. (Foto: FIFA)

Modric: Kroasia Ingin Lebih

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kroasia melaju ke semifinal Piala Dunia 2018 usai menyingkirkan tuan rumah Rusia lewat adu penalti di Sochi, Minggu (8/7/2018) dini hari WIB. Di babak empat besar, Luca Modric dan kawan-kawan akan menghadapi Inggris yang menang 2-0 atas Swedia.

Rusia unggul lebih dulu lewat gol Denis Cheryshev di menit 31. Kroasia menyamakan skor di menit 39 melalui gol balasan Andrej Kramaric. Skor 1-1 bertahan hingga akhir babak kedua.

Di babak tambahan, kedua tim sama-sama mencetak satu gol tambahan. Gol Kroasia dihasilkan Domagoj Vida di menit 101, sementara gol Rusia disarangkan Mario Fernandes di menit 115.

Di adu penalti, Fernandes, yang menjadi penendang ketiga, gagal menjebol gawang Kroasia. Sebelumnya, penendang pertama Rusia, Fedor Smolov, juga tidak bikin gol. Di kubu Kroasia, hanya Mateo Kovacic yang gagal. Kroasia pun menang adu penalti 4-3.

Modric, yang menjuarai Liga Champions bersama Real Madrid sebelum datang ke Rusia, dinobatkan sebagai man of tha match. Namanya mulai disebut-sebut sebagai kandidat penerima Ballon d’Or.

Sang playmaker enggan membicarakannya sebelum Kroasia menuntaskan perjalanan di Rusia 2018. “Hal terpending buat saya adalah keberhasilan tim nasional. Kami ingin melakukan sesuatu yang besar. Kami sudah meraih sesuatu yang besar, tapi kami ingin lebih,” kata Modric seperti dikutip ESPN.

“Di babak kedua dan babak tambahan kami mendominasi. Kami seharusnya bisa menyelesaikan pertandingan tanpa adu penalti. Tapi mungkin perjalanan kami harus seperti ini. Kami lolos lewat drama tambahan,” ujarnya.

Kiper Kroasia, Danijel Subasic, menjadi pahlawan adu penalti untuk kedua kalinya berturut-turut. Dia tampil prima meski sempat terlihat cedera hamstring di babak kedua.

Subasic menggagalkan tiga tendangan pemain Denmark di babak 16 besar. Dia juga menghentikan tendangan penendang pertama Rusia. Catatan ini menyamai rekor Harald Schumacher (Jerman Barat) dan Sergio Goygochea (Argentina) sebagai kiper yang paling banyak menghentikan tendangan dalam adu penalti di Piala Dunia.

Modric mengatakan Subasic tidak apa-apa. “Dia masih bisa bermain dan ini kabar baik buat kami. Saya tidak tahu pasti bagaimana cedera itu berpengaruh. Tapi dia masih bisa menyelamatkan gawang kami dari tendangan pertama di adu penalti. Saya kemudian bertanya dan dia bilang baik-baik saja. Puji Tuhan dia tidak apa-apa,” kata Modric.

Kroasia akan menghadapi Inggris yang menang 2-0 atas Swedia di Samara. Gol Three Lions dicetak Harry Maguire di menit 30 dan Dele Alli di menit 59.

Pemain belakang Kroasia, Dejan Lovren, mengatakan status underdog tidak dipikirkannya. “Saya rasa kami memang underdog sejak hari pertama dan anggapan itu justru menguntungkan kami,” kata Lovern.

“Tim lain yang masih bertahan yaitu Prancis, Belgia, dan Inggris adalah tim besar, sementara kami sejak awal dipandang underdog. Mungkin nanti kami bisa mengubahnya,” ujar bek Liverpool itu.