Para stake holder BSD Course, IGT, Asian Tour dan sponsorship mendampingi Ir.Ciputra yang berfoto bersama Miguel Carballo (Sang Juara), Danny Masrin (Best Player of Indonesia) dan Domminikus Glenn (Juara Lowest Amateur) - Ciputra Golfpreneur Tournament 2018 presented by Panasonic. (Dokumentasi)

Juara Ciputra Golfpreneur Ditentukan Lewat “Play-off”

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Dalam olahraga golf play off adalah hal yang lazim.Tapi, kalau play off untuk menentukan juara harus diulang sampai tujuh kali sudah pasti sangat melelahkan, menegangkan dan selaligus mengasyikkan utamanya bagi para penonton yang menyaksikan langsung di lapangan.

Itulah yang terjadi saat event Asian Development Tour bertajuk Ciputra Golfpreneur Tournament 2018 presented by Panasonic, yang digelar di BSD Course pada 22 – 25 Agustus menampilkan tiga pemain masing-masing Miguel Carballo (Argentina), Amir Nazrin (Malaysia), dan Poom Pattaropong (Thailand).

Ketiga pemain tersebut harus melakoni babak play off karena total skor yang mereka bukukan selama empat hari ties dengan -16.

Beberapa orang penonton yang menyaksikan play off di tenda dekat scoring board mulai ber-“kasak-kusuk” tentang ketiga pemain yang akan berebut gelar dan total hadiah sebesar Rp200.000.000.

Penulis yang duduk di rumput bersama rekan-rekan dari media televisi, menanyakan kepada salah seorang dari penonton tersebut, siapakah dari ketiga pemain tersebut yang akan unggul.

Penonton tersebut mengungkapkan bahwa apabila terjadi play off yang menentukan siapa yang akan unggul dan keluar sebagai juara, bukan kemampuan teknis yang dikuasi oleh pemain tersebut melainkan mental pemain itu sendiri.

Dan, apa yang dikatakan oleh penonton tersebut terbukti benar. Amir Nazrin (21 tahun) tereliminasi pada play off pertama.Pegolf muda dari negeri jiran tersebut, agaknya masih dihinggapi euforia dikarenakan pegolf berusia 21 tahun tersebut pada ronde terakhir mencetak eagle di hole 18 par 5.Dengan demikian deposit pukulannya bertambah 7 stroke setelah sebelumnya dia telah membukukan total skor -9 sehingga selama empat hari Amir Nazrin membukukan total skor -16 (72-67-68-65).

Skor total yang dibukukan Nazrin menyamai skor yang dibukukan oleh Miguel Carballo yang finis lebih awal.Juga dengan total skor -16 (68-68-72-64).

Miguel Carballo

Babak play off sudah pasti akan dilakoni oleh Miguel Carballo (39 tahun) dan Amir Nazrin.Tapi, rupanya keasyikkan para penonton belum berakhir, karena pairing group nomor urut 16 yang dihuni oleh Danny Masrin (Indomesia),Sam Gillis (USA) dan Poom Pattaropong (Thailand) belum menyelesaikan permainan.

Dan, ketika pairing group nomor urut 16 mengakhiri permainannya di hole 18 par 5, Poom, yang sebelumnya telah memiliki deposit skor total -12, menutup permainannya dengan membukukan skor -4.Sehingga pegolf dari Negeri Gajah Putih berusia 23 tahun tersebut selama empat hari membukukan total skor -16 (72-68-64-68).Tak pelak lagi Miguel, Amir, dan Poom harus melaloni play off.

Setelah Amir Nazrin tereliminasi pada play off pertama, tinggal Miguel Carballo dan Poom Pattaropong yang berebut gelar juara Asian Development Tour – Ciputra Golfpreneur Tournament 2018 presented by Panasonic.

Begitu ketat persaingan antara Miguel dan Poom pada play off kedua sampai kelima, official rule akhirnya mengubah jarak par 5 hole 18 BSD Course menjadi lebih pendek (par 3). Dan, ketika play off keenam dalam jarak yang lebih pendek dimulai, para penonton semakin “asyik” menyaksikan gaya permainan yang berbeda dari kedua pemain: Miguel kelihatan cenderung lebih tenang sementara Poom memiliki kecenderungan lebih agrasif.

Hasilnya pada play off keenam kedudukan kembali imbang. Saat play off ketujuh dimulai, suasana senyap sejenak mewarnai situasi dan kondisi di sekitar green hole 18.

Dalam jarak yang lebih pendek (150 meter), baik Miguel maupun Poom tampak tidak terlalu “menggenjot” pukulan agar bisa melewati hamparan kolam pada second shoot seperti sebelum-sebelumnya ketika di par 5 hole 18 BSD Course jaraknya masih normal.

Sekali pukul, baik bola milik Poom maupun Miguel, sama-sama jatuh di bunker dekat tiang lampu, yang baru akan dinyalakan bila cahaya matahari tak lagi bisa menerangi green hole 18.

Danny Masrin

Second shoot pada play off ketujuh, bola milik Poom berhasil dikeluarkan dari bunker, demikian juga bola milik Miguel. Tapi, sayang sekali, bola milik Poom menggelinding melewati pin, sementara bola milik Miguel — meski tidak berada pada posisi “menyusu” — berada dalam jarak “pukul” yang cukup ideal mengarah ke hole.

Saat yang ditunggu pun terjadi yakni ketika kedua pemain yang bersaing tersebut akan melakukan putting.Ternyata Poom gagal, sementara bola milik Miguel in the hole hanya dalam sekali sentuh. Seketika itu juga terdengar tepuk tangan dan sorak sorai dari para pendukung Miguel Carballo. Dan, untuk pertama kalinya pegolf berusia 39 tahun dari Argentina menjadi orang pertama “Negeri Tango” menjadi pemenang di ajang Asian Development Tour. Sebagai pemenang Miguel membawa pulang hadiah uang sebesar USD 19.250 dan 6 point World Association Golf Ranking (WAGR).

Kepada para wartawan usai meraih kemenangan yang sangat dramatis karena harus melakoni play off sebanyak tujuh kali, Miguel mengaku bahwa dia sangat gugup terutama saat melakoni play off pertama.Namun, berkat kemampuannya mengatur irama permainannya, pegolf asal Argentina itu merasa semakin meningkat adrenalinnya saat dia melakoni babak play off. Tanpa basa basi Miguel juga memuji permainan Nazrin dan Poom.

Sementara Poom, pegolf asal Thailand berusia 23 tahun, yang pada Desember tahun lalu berhasil menyelesaikan studi akademisnya di Madison University, Virginia – Amerika Serikat, mengaku banyak belajar dari Miguel Carballo.

Pasalnya, dalam play off terpanjang dalam sejarah Asian Development Tour, pegolf dari Negeri Gajah Putih tersebut tidak berharap akan keluar sebagai pemenang mengingat hasil terbaik yang pernah ditorehkannya di ajang persaingan ADT berada di posisi ke-13. “Jadi, saya cukup senang dengan hasil yang saya peroleh pada hari ini,” kata Poom.

Hal yang sama juga diungkapkan Danny Masrin yang mengakhiri permainannya dengan membukukan total skor -15. Karena, walaupun tidak menjadi pemenang dalam event kali ini, Danny mendapat undangan untuk tampil di ajang Panasonic Open pada akhir tahun ini di Jepang. Salah satu pro terbaik di tanah air saat ini mendapat undangan tersebut karena dia menjadi pemain terbaik dalam ADT — Ciputra Golfpreneur Tournament 2018 yang disponsori oleh Panasonic.

Sementara Domminikus Glenn, pegolf amatir dari Indonesian Golf Junior Community, berhak atas gelar juara lowest amateur dalam event yang diikuti oleh 120 pegolf dari dalam dan luar negeri, yang 10 orang pemain di antaranya adalah amatir.

Tentu saja prestasi Glenn yang ditorehkan kali ini sangat menggembirakan para orangtua yang putra-putri mereka tercatat sebagai anggota Indonesian Golf Junior Community.

“Hasil yang diperoleh Glenn kali ini semoga menjadi dorongan baginya, karena pekan depan dia akan tampil di luar negeri dalam event Asia Pacific Amateur Golf Tournament,” ungkap Hardi Hartoko, pendiri Indonesian Junior Golf Community, yang tidak lain adalah ayah Domminikus Glenn.