JAKARTA (IndependensI.com) – Direktur Utama PT. Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo (ketiga kanan) memberikan potongan tumpeng kepada Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto (ketiga kiri) disaksikan jajaran Direksi Perum Jamkrindo, Direksi PT Jamsyar, Komisaris PT Jamsyar dan Dewan Pengawas Syariah saat memperingati tasyakuran Milad Ke – 4 PT. Jamkrindo Syariah di Jakarta, Rabu (19/9).
Melihat potensi ekonomi umat yang kian tumbuh ditengah arus perkembangan tekhnologi terbaru di era digital, PT.Jamkrindo Syariah dalam tasyakuran Milad Ke – 4 Rabu (19/9/2018), tahun ini diisi dengan beberapa kegiatan yaitu Diskusi Panel dengan tema “Penjaminan di era Digital”.
Dalam tempo empat tahun sejak berdiri, total aset PT Jamkrindo Syariah pada akhir Agutus 2018 tercatat sebesar Rp636,9 miliar. Jumlah aset tersebut naik 221% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp288,5 miliar.
PT Jamkrindo Syariah juga mencatatkan kinerja yang cukup baik. Dari tahun ke tahun penjaminan yang dilakukan PT Jamkrindo Syariah terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan tinggi, yakni sebesar 74,89% per tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2017.
Keberhasilan tersebut juga ditambah dengan pengembangan desa Kreatif di Pleret, Bantul, Yogyakarta untuk memberikan pendidikan berupa marketing online bagi para pengrajin,” Ujar Gatot Suprabowo.
Gatot juga mengatakan, pertumbuhan perolehan IJK cash basis Jamkrindo Syariah pada periode Januari-Agustus 2018 meningkat 109,27% dengan nilai sebesar Rp213,9 miliar, dibandingkan dengan perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Peningkatan peroleh IJK cash basis, selain dikarenakan oleh adanya pertumbuhan bisnis, juga diakibatkan adanya perubahan komposisi produk. Sebab pada tahun terakhir, komposisi penjaminan cash loan dengan jangka waktu yang relatif panjang sudah dibandingkan dengan penjaminan noncash loan yang relatif pendek, mendekati angka 50%,” kata Gatot.
Menurut Gatot, komposisi tersebut cukup bagus karena akan membuat volatilitas pendapatan penjaminan secara accrual semakin baik.
“Dari sisi kemampuan memupuk keuntungan, return on equity Jamkrindo Syariah yang pada akhir tahun 2015 baru sebesar 2,66%, tapi pada akhir Agustus 2018 telah mencapai 10,21%,” kata Gatot.
Apabila dilihat dari pangsa pasar penjaminan syariah dengan parameter berupa Total IJK Accrual dan IJK yang ditangguhkan, kata Gatot, market share Jamkrindo Syariah adalah sebesar 65,60%. “Angka tersebut menunjukkan Jamkrindo Syariah telah mampu menguasai pasar penjaminan syariah,” ujar Gatot.