JAKARTA (IndependensI.com) – Nilai tukar rupiah terhadap dolla Amerika Serikat (AS) terus menguat. Pagi ini dolar AS berada di level Rp 14.779.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, faktor yang membuat rupiah menguat karena belakangan ini sudah terlalu under valuealias terlalu murah.
Nilai rupiah yang sudah terlalu murah ini memancing pelaku di pasar keuangan membeli mata uang tersebut.
“Salah satu penyebabnya itu marketakhirnya melihat bahwa rupiah kita itu sudah under value, dan memang ada yang namanya investment bank yang mengatakan itu sehingga market sebagian sebelum ini dia mulai masuk,” katanya ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Modal asing pun akhirnya masuk karena pembelian rupiah. Masuknya modal asing mendorong rupiah menguat terhadap dolar AS.
“Bahwa terlihat sekarang bahwa marketitu menganggap rupiah itu sudah terlalu murah, sehingga dia masuk, beli, sehingga rupiahnya menguat,” lanjut Darmin.
Namun, dia belum bisa memastikan penguatan rupiah bersifat sementara atau jangka panjang.
“Tapi ya kalau ditanya apakah ini sementara atau seterusnya, ya tergantung, karena Amerika Serikat (AS) pun masih akan menaikkan tingkat bunga dan sebagainya, kita belum bisa bilang,” ujarnya.
Menurutnya, penguatan rupiah ini akan tergantung pada kondisi global yang terjadi.
“Tergantung nih, proses dunia ini belum berhenti. Artinya ini masih bisa berkembang kalau kemudian perang dagang nanti entah bagaimana, tingkat bunga di Amerika (Serikat) nanti gimana,” tambahnya.