JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) terus berupaya meningkatkan komitmen pelayanannya, diantaranya dengan meningkatkan kualitas laboratorium karantina yang dimiliki.
Laboratorium karantina yang berperan dalam tindakan karantina pertanian, terus melakukan pemuktahiran dari waktu ke waktu agar selalu memberikan jaminan mutu yang berbasis ilmiah dengan standar Internasional.
Masuknya Karantina Uji Standar sebagai anggota resmi International Seed Testing Association (ISTA) pada bulan Oktober 2018, merupakan upaya dalam rangka meningkatkan kinerja laboratorium karantina di tingkat internasional.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Banun Harpini, mengungkapkan bahwa terpenuhinya persyaratan Laboratorium Karantina Uji Standar menjadi anggota resmi ISTA merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Barantan.
“Menjadi anggota ISTA bukannya mudah karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi, jadi kepercayaan ini harus dimanfaatkan. Laboratorium karantina harus berkualitas, memberikan jaminan mutu yang berbasis ilmiah dan berstandar internasional supaya kepercayaan masyarakat makin meningkat”, tegasnya.
ISTA merupakan asosiasi laboratorium yang berwenang untuk memeriksa pemasaran benih seperti yang didefinisikan dalam peraturan berbagai negara di dunia. ISTA didirikan pada tahun 1924 yang berpusat di Swiss, dengan keanggotaan saat ini sebanyak 226 laboratorium yang berasal dari 82 negara tersebar di seluruh dunia, 136 laboratorium diantaranya telah terakreditasi oleh ISTA.
Keanggotaan ISTA merupakan kolaborasi antara ahli benih yang berasal dari perguruan tinggi atau universitas, lembaga penelitian, instansi pemerintah, swasta dan laboratorium industri benih di seluruh dunia. Keberagaman ini mencerminkan kebebasan organisasi ISTA dari pengaruh ekonomi dan politik.
Asosiasi ini bertujuan untuk mencapai keseragaman dalam evaluasi kualitas bibit di seluruh dunia. Kemudian menghasilkan aturan yang disepakati secara internasional untuk pengambilan sampel benih dan pengujian, mengakreditasi laboratorium, mempromosikan penelitian, menyediakan sertifikat analisis dan pelatihan benih internasional, menyebarluaskan pengetahuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi benih, memfasilitasi perdagangan benih secara nasional dan internasional, serta berkontribusi pada ketahanan pangan.
Sebelum menjadi anggota ISTA, Laboratorium Karantina Uji Standar diberikan kesempatan untuk berpartisipasi mengikuti kegiatan Uji Profisiensi yang diselenggarakan oleh ISTA dengan target pengujian nematoda Aphelechoides besseyi. Keikutsertaan dalam uji profisiensi ini merupakan salah satu cara yang dilakukan sebagai unjuk kerja kompetensi Laboratorium Karantina Uji Standar pada bidang pengujian tersebut.
Diterimanya Karantina Uji Standar sebagai laboratorium anggota ISTA menjadikan Barantan berperan aktif dalam arus lalu lintas perdagangan benih internasional, sehingga Barantan akan mendapatkan informasi yang aktual tentang lalu lintas benih, hal ini sangat berguna untuk menentukan tindakan karantina terhadap benih yang masuk maupun keluar wilayah Indonesia.
Disamping itu, akan membuka kesempatan yang lebih mudah bagi Barantan untuk mempubilikasikan hasil pengembangan, penelitian ilmiah terkait metode kesehatan benih secara internasional. Membuka peluang partisipasi aktif didunia internasional dalam kegiatan workshop, pelatihan tentang pengujian kesehatan benih, organisme hasil rekayasa genetik dan sampling, serta kesempatan memberikan suara dan saran teknis dalam komite teknis pada pertemuan ISTA.
“Banyak manfaat yang akan diperoleh Karantina Uji Standar dengan menjadi anggota ISTA, salah satu manfaat paling besar adalah membuka kesempatan untuk membuktikan kompetensi laboratorium secara internasional khususnya dalam pengujian kesehatan benih, dengan ini tentu saja akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna jasa” ungkap Banun.
“Mari kita dukung Karantina Uji Standar yang berperan aktif di tingkat internasional agar Karantina Pertanian semakin tangguh dan terpercaya” pungkasnya.