Ilustrasi cabang olahraga Paragliding. (Istimewa)

TROI Bentuk Timnas Paragliding Indonesia

Loading

MALANG (IndependensI.com) – Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI) menyebut Paragliding Trip of Indonesia (TROI) yang bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menjadi ajang seleksi bagi para atlet menuju Tim Nasional Paralayang Indonesia. Hal tersebut dikatakan Djoko Bisowarno selaku Ketua Pordiga Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI) PB FASI saat menghadiri Grand Final Paragliding TROI Pantai Mondangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akhir pekan ini.

“Paragliding TROI ini menjadi salah satu kegiatan yang memudahkan PB FASI untuk menyeleksi siapa-siapa yang nanti akan dipilih masuk ke Tim Nasional (Paralayang Indonesia),” kata Djoko, Sabtu (24/11/2018). Untuk itu, PB FASI bersyukur atas peranan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora yang memasukkan Paragliding TROI masuk dalam program Deputi III melalui Bidang Pengelolaan Olahraga Petualangan Tantangan dan Wisata.

Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Olahraga Petualangan Tantangan dan Wisata Kemenpora, Arief Nurbani mengatakan, setelah sukses menyelenggarakan lima seri di tahun ini, pihaknya tidak puas sampai disitu. Sebaliknya, Arief mengaku akan terus melakukan eksplorasi bersama PB FASI mencari lokasi baru untuk menggelar salah satu kegiatan di bawah Deputi III Bidang Pembudayaan melalui payung ‘Ayo Olahraga’ itu di tahun depan. “Berdasarkan Rakornas di Manado, tahun depan sementara masih lima titik. Dan sebenarnya di Paragliding TROI ini kita mencari daerah-daerah untuk dijadikan spot baru, karena Indonesia kan besar sekali,” kata Arief.

Edisi tahun ini, Paragliding TROI telah menggelar lima seri. Pertama berlangsung di Kabupaten Dharmasraya (Sumatera Barat), Kemuning (Karanganyar), Wonosobo, Mandalika (Lombok) dan Grand Final di Pantai Modangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ada sejumlah target yang dibawa Kemenpora dalam kegiatan Paragliding TROI setiap tahunnya. Pertama tentu mengenalkan destinasi baru, kemudian mengorbitkan potensi atlet lokal dan terpenting mengajak masyarakat pelosok agar gemar berolahraga. “Ini merupakan sebagai bentuk dari pembudayaan olahraga. Sehingga dengan adanya spot baru untuk berolahraga, masyarakat bisa bergerak aktif dan nanti ujungnya ke Sumber Daya Manusia, bahwa Indonesia itu hebat,” imbuh Arief.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Rekreasi Teguh Raharjo menuturkan segenap upaya yang dilakukan pihaknya semata-mata untuk memajukan olahraga di Tanah Air sekaligus sarana meningkatkan kualitas atlet untuk dapat bersaing di pentas internasional. “Ajang TROI Paragliding ini semata-mata untuk menambah jam terbang berkompetisi atlet, sebagai pemantapan kala mereka bersaing dengan atlet internasional. Kami memahami, melalui kompetisi-kompetisi seperti ini akan terus mengasah, kepiawaian para atlet di masing-masing cabor, disamping turut serta meningkatkan roda perekonomian terhadap daerah penyelenggara,” ucapnya.